PADANG, METRO
Setiap harinya terus bertambah orang positif virus corona (Covid-19) di Provinsi Sumbar. Pada Rabu (1/4) satu lagi orang positif virus corona, di Kota Padang. Sehingga total positif corona di Sumbar menjadi 12 orang.
Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar, Jasman Rizal mengatakan, satu orang positif virus corona di Kota Padang ini berdasarkan hasil uji sampel Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Unand.
“Yang bersangkutan positif virus corona ini, seorang perempuan ibu rumah tangga berumur 51 tahun yang sekarang dirawat di RSUD Achmad Muchtar Bukittinggi,” ujar Jasman.
Perempuan positif virus corona ini masuk ke RSUD Achmad Mochtar sejak 28 Maret. Diduga terpapar virus corona karena ada keluarganya yang pulang dari Malaysia dan tetangganya dari Jakarta. “Sekarang lagi di tracking oleh tim, untuk menelusuri riwayat dengan siapa saja yang bersangkutan kontak fisik selama ini,” ujarnya.
Jasman menyebutkan, jumlah total orang telah positif virus corona di Sumbar sudah mencapai 12 orang. Rinciannya, di RSUP M Djamil dirawat sebanyak 6 orang. Terdiri dari pasien yang diisolasi sebanyak 3 orang, dan isolasi mandiri sebanyak 3 orang. Sementara, di RSUD Achmad Mochtar sebanyak 5 orang. Terdiri dari pasien diisolasi 3 orang dan 2 orang isolasi mandiri, dan 1 orang meninggal dunia.
Sementara, pantauan Covid-19 di Provinsi Sumbar melalui website corona.sumbarprov.go.id hingga Rabu (1/4), jumlah orang dalam pantauan (ODP) sebanyak 2.451 orang. Dari total ODP tersebut, sebanyak 1.971 orang masih dalam proses pemantauan dan 480 orang selesai pemantauan.
Sedangkan, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 58 orang. Dari 53 orang PDP tersebut, 19 pasien masih dirawat dan 39 pasien sudah pulang dan sehat.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan, hari ini Gubernur Bengkulu turun ke wilayah perbataasan Bengkulu dengan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumbar untuk memantau orang keluar masuk ke daerahnya. “Bengkulu ikut terlibat melakukan pengawasan di perbatasan Bengkulu-Pessel. Hari ini Gubernurnya turun ke wilayah perbatasan,” ujar Nasrul Abit melalui video conference, Rabu (1/4).
Selain Pemprov Bengkulu, juga ikut Pemprov Riau turun ke wilayah perbatasan untuk memantau orang yang keluar masuk ke Provinsi Riau di perbatasan Riau dengan Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumbar. “Gubernur Riau hari ini juga ikut terlibat mengawasi perbatasan Riau-Limapuluh Kota,” ujar Nasrul Abit.
Nasrul Abit mengingatkan agar petugas gabungan di wilayah perbatasan agar selalu menggunakan alat pelindung diri (APD). “Karena kita tidak tahu kondisi orang yang datang itu sehat atau tidak,” tegasnya.
Dalam prosedur pemeriksaan orang masuk di wilayah perbatasan, petugas gabungan menyemprot badan penumpang dengan disinfektan dulu. Kemudian, penumpang diperiksa suhu tubuhnya dengan thermo gun. Selanjutnya penumpang mengisi blangko data kesehatan dan mengisi lembaran berikutnya, pernyataan bersedia untuk isolasi mandiri.
Saat petugas gabungan di wilayah perbatasan berakhir tugasnya, agar direkapitulasi jumlah orang yang masuk ke Sumbar dan sebarannya. Data rekapitulasi ini penting untuk ditindaklanjuti di daerah masing-masing.
“Tahapan ini harus dijalankan. Jadi saat penumpang pergi, identitasnya sudah diketahui termasuk daerah tujuannya. Setelah mengetahui identitas dan daerah tujuan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di perbatasan akan koordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di daerah tujuannya, untuk diawasi. “Kita juga akan kontak keluarganya untuk awasi selama 14 hari di rumah. Ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus corona ini,” tegasnya.
Bupati dan walikota menurutnya, bertugas memonitor apakah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di perbatasan dengan yang ada di kabupaten kota apakah koordinasinya jalan dengan baik. “Jadi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di kabupaten kota harus lapor ke bupati dan walikota perkembangannya,” imbaunya.
Nasrul Abit juga mengingatkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kota harus satu kesatuan dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerahnya masing-masing. Dinas kesehatan juga harus aktif komunikasi, jangan hanya menunggu saja, termasuk juga komunikasi dengan pihak Laboratorium Biomedik Unand, jangan hanya nmenunggu data tertulis saja.
“Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 merupakan orang terdepan dalam penanganan Covid-19 ini. Jangan lengah, setiap perkembangan per detik harus tahu informasinya dan menyampaikan informasi dan komunikasi dengan kepala daerahnya masing-masing,” tegasnya.
Antisipasi TKI
dari Malaysia
Nasrul Abit mengungkapkan, saat ini dirinya mendapat informasi dari Gubernur Riau akan ada TKI dari Malaysia yang akan masuk melalui Dumai. TKI ini juga akan masuk ke Sumbar. Namun, untuk masuk ke Sumbar tentu harus melalui prosedur yang ketat.
“Kita melalui Dinas Perhubungan Sumbar sedang kordinasi dengan Dinas Perhubungan Riau untuk memantau kapan bus yang mengangkut TKI dari Malaysia ini masuk perbatasan.
“Wali nagari, wali jorong dan masyarakat harus terlibat untuk monitor di daerah masing-masing orang yang masuk ke nagari dan jorongnya masing-masing,” tegasnya. (fan)