AIAPACAH, METRO
Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Dian Fakri mengatakan, penutupan akses di tiga pintu masuk ke dalam Kota Padang membutuhkan kepatuhan masyarakat. Jika tidak, maka kebijakan yang berlaku mulai Selasa (31/3) tidak akan jalan maksimal.
“Kita sudah evaluasi. Meski dihambat di tiga titik itu, masih banyak yang masuk ke dalam kota melalui persimpangan-persimpangan di sepanjang Bypass. Tapi minimal kita telah mengarahkan semua bus dari luar kota itu tidak singgah di dalam Kota Padang,” sebut Dian.
Ia menambahkan, ada sekitar 21 persimpangan di sepanjang Bypass yang menghubungkan ke dalam kota. Sampai saat ini persimpangan itu belum dijaga. Bus dari arah Bypass Anak Aia atau Bukit Putus bisa bebas masuk.
Dian berharap, pengendara kendaraan dari arah Padangpariaman yang hendak mau ke Pesisir Selatan ataupun sebaliknya, bisa lewat di Bypass dan tak singgah di Padang.
“Kalau tak perlu ke Kota Padang, tak usahlah singgah. Ngapain? Sekarang kondisi sedang darurat. Virus corona ini tak bisa disepelekan,” imbau Dian.
Dian menyebutkan, akan terus melakukan evaluasi terhadap pembatasan selektif ini. Yang penting kata dia, masyarakat harus memahami bahwa pembatasan kendaraan dengan menutup akses di tiga pintu masuk itu bukan lockdown.
“Kita ini bulan lockdown. Tapi pembatasan selektif. Setidaknya ini dapat mengurangi jumlah orang untuk masuk ke Kota Padang,” tegas Dian lagi.
Seperti diketahui, ada tiga titik yang ditutup oleh Dishub Padang mulai Selasa (23/3). Yakni Jalan Adinegoro, Simpang Bukit Putus arah ke Jalan Sutan Syahril dan Simpang Lubeg. Semua kendaraan diarahkan ke Bypass. Semua itu dilakukan untuk mengatasi wabah corona. (tin)