PESSEL, METRO
Wacana Pemkab Pessel menjadikan rumah susun sewa (Rusunawa) di sekitar Kampung Muara Painan, Kenagarian Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai sebagai tempat isolasi menuai protes. Warga sekitar, Jumat (27/3) siang melakukan demonstrasi menolak Rusunawa dijadikan lokasi isolasi pasien yang diduga terjangkit virus corona atau covid-19.
Aksi penolakan itu sempat memanas saat warga mencoba menyerbu masuk ke Rusunawa yang sudah hampir selesai tapi belum digunakan itu. Sejumlah video dan foto-foto kejadian tersebut banyak beredar di grup-grup whatsap dan media sosial sepanjang Jumat sore. Warga benar-benar tak ingin daerah mereka dijadikan lokasi isolasi penderita virus mematikan itu.
“Jangan di sini. Sebaiknya di lokasi bangunan RSUD Dr M Zein Painan yang berada di atas Bukit Taranak itu saja,” ujar Syarial (50), warga sekitar kepada media yang mencoba turun ke lokasi rencana pembangunan Rusunawa tersebut.
Menurut Syarial, bukan salah alasan kenapa warga menolak lokasi Rusunawa sebagai tempat isolasi. Pasalnya, banyak pemukiman warga dan lokasinya yang ramai lalu lalang aktivitas masyarakat, sekolah dan perkantoran.
Rir (45), warga lainnya mengatakan, dengan dijadikan Rusunawa sebagai tempat isolasi membuat warga cemas. Apalagi sejauh ini pihak Pemerintah Daerah setempat belum menyosialiasikan hal itu pada masyarakat. “Kita minta Pemerintah bisa mencarikan lokasi lain, jangan di lokasi padat penduduk seperti di Rusunawa,” harap Rir.
Ditunda
Asisten II Pessel yang membidangi Ekonomi dan Pembangunan Mimi Riarty Zainul menuturkan, Pemkab Pesisir Selatan menunda sementara mengisolasi beberapa warga sedang dalam pengawasan diduga terpapar virus covid-19 di Rusunawa Kampung Muaro. “Dengan langkah isolasi ini, untuk memutus rantai penyebaran virus covid 19, di Kabupaten Pesisir Selatan,” tegas Zainul.
Diterangkan Mimi, kenapa Pemkab Pessel menjadikan lokasi Rusunawa sebagai tempat isolasi, karena keberadaan bangunan Rusunawa cukup resprentatif, dengan fasilitas yang ada di dalamnya.
Kata Mimi, Pemerintah tidak pernah untuk merugikan serta membuat resah masyarakat. “Kita akan lakukan isolasi sesuai SOP (standar operasional prosedur) yang ada, dan akan memperhatikan masyarakat sekitar,” ujar Zainul.
Untuk itu, katanya, perlu sekali pemahaman masyarakat juga kerja sama dari seluruh masyarakat untuk memerangi virus covid 19. Karena penanganan covid-19 di Pessel harus cepat. “Kita akan rapat bersama dengan Camat, wali nagari dan tokoh masyarakat, agar bersama-sama memberikan sosialisasi pada masyarakat,” tekuk Mimi.
Kabag Humas Humas dan Protokoler Pesisir Selatan, Rinaldi menjelaskan, update data penanganan penyebaran covid-19 di Pessel sampai Jumat siang dengan status notifikasi 282 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 82 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) tiga orang, dan pasien yang positif satu orang, dirawat di RSUP M Jamil Padang.
Berkaitan dengan penanganan covid-19 disampaikan Risnaldi, terhadap yang PDP tersebut, dua orang dirawat di M Djamil Padang dan satu di Rumah Sakit M Zein Painan. Saat ini gugus tugas dan seluruh pihak terkait telah mengambil langkah-langkah penting, di antaranya menelusuri ke belakang siapa saja yang pernah kontak dengan pasien yang dinyatakah positif Covid-19 tersebut.
Dalam aksi tersebut, mendapatkan pengamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, serta Kepolisian Polres Pesisir Selatan. Sekitar pukul 12.00 Wib, warga membubarkan diri, rencana isolasi pasien di Rusunawa tidak jadi dilakukan oleh Pemkab Pesisir Selatan. (rio)