PADANG, METRO
Pada 18 Maret 2020, perusahaan kebanggaan masyarakat Sumatera Barat, PT Semen Padang genap berusia 110 tahun. Menurut pakar studi Indonesia dan dunia Melayu di Leiden University, Belanda Dr Suryadi, MA, 110 tahun bukanlah usia biasa bagi PT Semen Padang, yang telah melewati dua era yang bersifat antipode satu sama lain: Kurun Kolonial dan Zaman Kemerdekaan.
“Ini adalah usia yang luar biasa! Di baliknya tersimpan rangkaian sejarah panjang, yang mengandung makna keuletan dan kerja keras,” kata pria kelahiran Sunua, Padangpariaman itu.
Ia mengatakan, mungkin usia panjang yang telah ditempuh PT Semen Padang tidak pernah terprediksikan oleh 10 pendiri “predecessor” perusahaan ini (Nederlandsch-Indische Portland Cement Maatschappij), Engelbertus van Essen dkk ketika menandatangani Statuta pendirian perusahaan ini di depan notaris Johannes Pieter Smits (Akte no.358) di Amsterdam pada Jumat, 18 Maret 1910.
“Mereka pun mungkin tidak menyadari bahwa Jumat adalah hari berkah bagi orang Minangkabau yang identik dengan Islam. Usia panjang yang dimiliki PT Semen Padang adalah berkah Tuhan dan hasil kerja keras seluruh stakeholders perusahaan ini dari satu periode kepemimpinan ke periode kepemimpinan berikutnya,” kata ahli pernaskahan nusantara itu.
“Dirgahayu ke-110 PT. Semen Padang (18 Maret 1910 – 18 Maret 2020). Semoga PT Semen Padang terus eksis, tetap sehat, dan akan berusia lebih panjang lagi guna terus mengharumkan nama Sumatera Barat di pentas nasional dan antarbangsa,” demikian Suryadi. (ren/rel)