Posmetro Padang
Minggu, 28 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG OLAHRAGA

Benarkah dari 250 Juta Penduduk Indonesia Tak Ada 11 Orang yang Bisa Bermain Bola?

Redaksi
Rabu, 11 Maret 2020 | 09:22 WIB

JAKARTA, METRO
Tak ada yang bisa memungkiri bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pencinta sepak bola terbesar di dunia. Besarnya kegilaan pencinta sepak bola di Indonesia mungkin lebih besar daripada tiga negara lain yang jumlah penduduknya lebih banyak dari Indonesia, yakni China, India dan Amerika Serikat.

Dalam banyak referensi, China dan Amerika Serikat adalah dua negara dengan jumlah penduduk besar yang masih berupaya memopulerkan sepak bola. Demikian juga India. Adapun Indonesia, saking besarnya pencinta sepak bola, ada informasi yang menyebutkan jumlah pendukung Liverpool di Indonesia bahkan lebih besar daripada di negara asalnya, Inggris.

Sayangnya, tingginya kegilaan masyarakat Indonesia pada sepak bola belum berbanding lurus dengan prestasi tim nasional Indonesia.Di sisi lain, ada beberapa cabang olahraga lain yang malah lebih sering mendatangkan prestasi dan kebangganan untuk masyarakat Indonesia.

Belum berprestasinya timnas sepak bola Indonesia bisa terlihat jelas.Bisa dilihat dari pencapaian timnas senior di berbagai kejuaraan resmi di bawah FIFA. Prestasi timnas senior adalah acuan untuk mengukur prestasi dan peringkat dunia dari negara-negara yang tergabung di FIFA. Jika dilihat pencapaian timnas senior Indonesia, jangankan Piala Dunia, untuk menembus Piala Asia saja sudah sulit.

Indonesia bahkan tak pernah lagi tampil di Piala Asia dalam tiga edisi terakhir, masing-masing pada tahun 2011, 2015 dan 2019.Jika menurunkan ke level yang lebih rendah, hampir tak ada prestasi yang bisa dibanggakan dari timnas Indonesia di ajang Piala AFF.Dalam lima kali gelaran Piala AFF, timnas Indonesia dua kali masuk final dan tiga kali gagal lolos penyisihan grup.

Berbicara kualitas kompetisi, Liga Indonesia juga tidak lagi mendapat jatah untuk mengirim wakil ke kompetisi antarklub paling bergengsi di Asia, Liga Champions Asia.Lantas, apa yang salah dari sepak bola Indonesia?Mungkin kita sering mendengar celetukan yang dilontarkan banyak orang setiap melihat timnas Indonesia mengalami kegagalan.Celetukannya kira-kira seperti ini:

“Masa sih dari 250 juta orang, enggak ada 11 orang yang bisa bermain bola?”Pertengahan Januari silam, Kompas.com sempat bertemu dengan Timo Scheunemann di sela-sela kegiatan pemusatan latihan tim Garuda Select di Como, Italia.Timo adalah orang Jerman yang lama tinggal dan malang melintang di sepak bola Indonesia.Ia kini jadi penerjemah teknis dalam program Garuda Select. Dia yang jadi jembatan penghubung komunikasi antara para pemain dengan tim pelatih asal Inggris yang dikomandoi dua mantan penggawa timnas Inggris, Dennis Wise dan Des Walker.

BACA JUGA  Semen Padang Janji Beri Kejutan di Kandang Bali United

Timo sempat menceritakan tentang sepak terjang Rafli Asrul, gelandang serang Garuda Select.Rafli adalah remaja asal Enrekang, Sulawesi Selatan, daerah yang berjarak sekitar 225 kilometer dari Ibu Kota Provinsi, Makassar.Rafli adalah pemain PSM U16 saat berlaga di kompetisi Elite Pro Academy U-16 tahun 2019 silam. Ia adalah top skor turnamen tersebut dengan torehan 14 gol.Prestasi tersebut yang membuatnya langsung masuk radar tim pencari bakat sampai akhirnya diikutsertakan dalam program Garuda Select.

Rafli adalah pemain yang masuk PSM karena kebetulan.Dalam sebuah turnamen, tim yang dibelanya berjumpa dengan tim junior PSM.Pertemuan itulah yang membuat bakat Rafli terendus. Jadi, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi seandainya Rafli dan tim lamanya tidak bertemu PSM.Bisa jadi, bakat besarnya itu tak pernah diketahui banyak orang.Timo berujar faktor kebetulan itulah yang tidak terjadi di Jerman.

Menurut dia, Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) punya tim yang khusus untuk mencari bakat-bakat terbaik yang ada di negara tersebut, bahkan hingga ke pelosok negeri.Ia berujar DFB menerapkan sistem yang baik hingga tidak ada satu pun pemain berbakat yang lepas dari pantauan.Atas dasar itu, Timo tak setuju dengan celetukan bahwa Indonesia tak punya 11 orang yang bisa diandalkan untuk bermain sepak bola.”Bukannya tidak ada, melainkan karena tidak dicari,” ujar Timo yang juga fasih berbahasa Jawa itu.

Ucapan Timo mungkin ada benarnya jika berkaca pada cerita dua juru taktik lokal yang berpengalaman dalam mencari pemain muda berbakat, Indra Sjafri dan Fakhri Husaini.Pada Oktober 2018, Fakhri sempat mengeluhkan minimnya kompetisi usia dini di Indonesia.Fakhri mengaku sempat datang ke salah satu provinsi dan berbincang dengan pelaku sepak bola yang ada di sana.Dari informasi yang ia peroleh, turnamen pemain usia muda hanya marak jelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).

“Kompetisinya ada setiap empat tahun sekali. Awalnya, saya mengira mau mengikuti waktu Piala Dunia, tetapi ternyata buat pilkada. Jadi, kalau sudah mau pilkada, baru ada kompetisi,” ucap Fakhri saat kunjungannya ke kantor Redaksi Tabloid Bola, Palmerah, Jakarta, Kamis (4/10/2018).Fakhri sempat mengapresiasi turnamen-turnaman usia muda yang diadakan pihak swasta, salah satunya Liga Kompas Gramedia. Namun, ia menilai turnamen seperti itu hanya terbatas di kota-kota besar, khususnya di Pulau Jawa.Karena itu, Fakhri sempat mengusulkan agar setiap provinsi mengadakan turnamen yang diikuti minimal 10 klub saja.

BACA JUGA  Belanda 2 v 3 Jerman, Singa Oranye Kehilangan Taring

Jika masing-masing klub diisi minimal 15 pemain, akan ada 150 pemain yang ada di provinsi tersebut.Jika dikalikan 34 provinsi, ada potensi Indonesia akan memiliki pasokan pemain muda berkualitas yang berlimpah untuk kebutuhan tim nasional.”Kalau ada 150 pemain di provinsi itu, kalikan saja dengan 34 provinsi. Masa nyari 40-50 pemain bagus saja tidak dapat.

Tiap provinsi ada minimal dua saja sudah bagus,” ujar mantan kapten timnas Indonesia ini.Pengalaman yang dialami Fakhri juga sempat dialami Indra Sjafri.Pada 2013 silam, Indra sempat menceritakan kesulitannya dalam menemukan pemain berbakat karena minimnya kompetisi usia dini.Akhirnya, Indra memilih “blusukan” berkeliling Indonesia.Ia akhirnya menemukan Zulfiandi dari Bireuen Aceh; Evan Dimas dari Surabaya; Ilham Udin Armayn dari Ternate, Maluku Utara; Maldini Pali dari Sulawesi Barat; hingga Yabes Roni Malaifani dari Alor, NTT.

Dengan blusukan, Indra sadar bisa menemukan anak-anak daerah yang lahir dengan bakat alami. Selain itu, Indra meyakini, meraih keberhasilan harus ditempuh dengan metode pemilihan yang jujur, perencanaan terstruktur, kerja sama, dan kerja keras.”Jika langkah ini diikuti oleh seluruh pihak yang menggeluti sepak bola di Indonesia, akan banyak potensi tergali dari anak bangsa,” tutur Indra.Kini, kompetisi usia dini mulai marak.Elite Pro Academy yang diperuntukkan bagi para pemain U16 dan U18 mulai rutin digelar dalam beberapa tahun terakhir.Piala Soeratin yang sempat vakum juga mulai diaktifkan lagi. PSSI bahkan sudah membaginya menjadi dua kategori, yakni U15 dan U17.Piala Soeratin U15 2019 baru saja berakhir belum lama ini.Dari turnamen tersebut, ada tiga pemain yang dipanggil masuk mengikuti pelatihan timnas U15 Indonesia asuhan Bima Sakti.Ketiganya Aditya Ramadhan,Yanari Ipung Kurniawan dan Krisna Sulistia Budianto.(*/boy)

ShareTweetShareSend

Baca Juga

ATLET TERBAIK— Lionel Messi raih gelar Atlet Terbaik Abad ke-21.

Messi Dinobatkan Atlet Terbaik Abad ke-21, Ungguli Ronaldo dan Brady!

Sabtu, 27 Desember 2025 | 10:57 WIB
Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari.

Perdana Digelar 2028 di Filipina!, KOI Bocorkan Bakal Ada SEA Plus, Pesta Olahraga Bareng Negara Non ASEAN

Sabtu, 27 Desember 2025 | 10:56 WIB
BANTUAN KOSTUM DAN BOLA— DPP PKPS bersama HKB menunjukkan dukungan nyata terhadap pembinaan sepakbola usia muda dengan menyalurkan bantuan 15 bola kaki dan tiga set kostum di Lapangan Sepakbola Kampung Aur, Batangkapas, Kamis (25/12).

BBC Batangkapas dan Kobar FC Kambang Semakin Menyala, DPP PKPS dan HKB Serahkan Bantuan Kostum dan Bola

Sabtu, 27 Desember 2025 | 10:56 WIB
TURNAMEN BADMINTON— Pembukaan turnamen badminton PBSI Kota Solok Tahun 2025.

Ratusan Atlet Ramaikan Open Turnamen Badminton PBSI Kota Solok 2025

Sabtu, 27 Desember 2025 | 10:55 WIB
BAKTI KESEHATAN— Tim kesehatan Polri saat memeriksa kesehatan warga secara gratis.

Polri Gelar Bakti Kesehatan di Sumbar, 222 Warga Terdampak Bencana Dapat Layanan Gratis

Sabtu, 27 Desember 2025 | 10:50 WIB
EDUKASI— Tim Safety Riding Honda Hayati  melalui instruktur Benarivo De Frize memberikan edukasi bertajuk “Kode Jalan: Bahasa yang Semua Pengendara Harus Pahami” untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya komunikasi nonverbal di jalan.

Hindari Salah Paham, Safety Riding Honda Hayati ajak Pengendara Pahami Bahasa Kode di Jalan

Sabtu, 27 Desember 2025 | 10:48 WIB

BERITA POPULER

  • UPACARA— Pemko Bukittinggi gelar upacara untuk memperingati Hari Bela Negara ke-77 tahun 2025. Upacara dilaksanakan di halaman Balaikota, Jumat (19/12).

    Hari Bela Negara ke-77, Presiden sebut Bukittinggi Penyelamat Republik di Masa Kritis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalam Rentang Waktu 3 Tahun, PT TKA 5 kali Dilaporkan Atas Dugaan Pencemaran Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siap jadi Tuan Rumah Bersama, KONI Pessel Pantau Venue Porprov 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mutasi Besar Polri, Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres di Sumbar Berganti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Andre Rosiade: 10 Pemain Asing Siap, Semen Padang FC Lebih Kompetitif di Putaran Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERKINI

IMG 20251227 WA0005
SOLOK/SOLSEL

Satgas Anti Illegal Mining Polres Solok Selatan Tutup Lokasi Diduga PETI di Sangir Batanghari

Sabtu, 27 Desember 2025 | 21:57 WIB

IMG 20251227 WA0014 750x563 1

Rakerwil dan Konsolidasi Relawan PKS Sumbar, Kokohkan Barisan, Wujudkan Pelayanan, Pulihkan Sumatera Barat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:15 WIB
bola

Arsenal Waspadai Kejutan Brighton di Emirates, Ujian Konsistensi The Gunners di Puncak Klasemen

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:58 WIB
KABAKARAN WARUNG— Kebakaran melanda dua petak warung di kawasan Jalan Samudera Nomor 64, Kelurahan Olo, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Jumat (26/12) dini hari. Peristiwa tersebut terjadi di kawasan pinggir pantai yang dikenal cukup ramai aktivitas masyarakat, terutama pada siang hingga malam hari.

Dua Warung di Jalur Wisata Pantai Padang Terbakar, Kerugian Capai Rp40 Juta

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:54 WIB
OLAH TKP— Polisi melakukan olah TKP kasus penemuan seorang pensiunan guru yang ditemukan tewas diduga dibunuh di halaman rumahnya.

Kasus Pensiunan Guru Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Polisi Periksa 24 Saksi, Keluarga minta Polisi Segera Tetapkan Tersangka

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:52 WIB

OPINI

Ilustrasi
OPINI

Menangisi Runtuhnya ‘Tulang Punggung’ Peradaban: Ironi di Balik Rencana Pembongkaran Jembatan Anai

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:45 WIB

Firdaus Firman

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB
Untitled 1 e1763285246585

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Foto: Annisatul Faricha

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025