PDG. PARIAMAN, METRO
Sejak beberapa pekan terakhir, harga gula di Kota Pariaman mengalami kenaikan alias tak manis lagi . Saat ini harga gula di beberapa toko di Pasar Pariaman telah mencapai Rp18.000 per kilogram yang sebelumnya berkisar Rp14000 per kilogram.
Pedagang sembako di pasar Pariaman Hen (38) mengatakan, kenaikan harga gula pasir telah terjadi selama beberapa hari terakhir. “Naiknya sudah beberapa hari belakangan. Harga dari distributornya naik terpaksa kami naikkan juga,” ujarnya.
Beberapa pedagang menyebutkan salah satu faktor penyebab naiknya harga gula sejak berjangkitnya virus corona COVID-19 di berbagai negara termasuk Indonesia. Hal tersebut menurut para pedagang membuat pasokan gula pasir mulai tidak stabil.
Sementara itu permintaan gula pasir dari berbagai daerah masih tetap tinggi sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan harga gula.
“Semenjak corona ini harga sudah mulai naik, naiknya sedikit-sedikit. Mungkin karena impor gula dari negara lain tidak stabil dan dari lokal juga harus memenuhi permintaan pasar,” kata Hen.
Meski demikian, beberapa pedagang sembako di pasar mengakui belum ada pembeli yang memborong gula pasir dalam jumlah besar. Sehingga tidak ada pembatasan pembelian gula tersebut.
“Sampai sekarang tidak ada yang memborong, jika ada kami juga tidak batasi, malah kami berharap ada yang borong,” ujarnya.
Riyan (28) salah seorang pembeli meminta pemerintah untuk dapat kembali menstabilkan harga gula pasir di pasaran. “Iya naik, biasanya saya beli Rp14.000 per kilogram, sekarang udah Rp1.8000 per kilogram,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit mengatakan,penyebab gula pasir naik disebabkan karena datang dari luar. Pasalnya, ketersediaan kurang sehingga ambil dari luar.
Ia mengatakan, dalam bulan ini pihaknya akan turun kelapangan untuk melakukan pemantauan harga gula pasir dan harga sembako lainnya. Karena menjelang bulan puasa ini harga sembako cendrung naik di pasaran. (z)