ilustrasi
PADANG, METRO–Sedang asyik menyetrum ikan di sungai yang berada di Gang Pusara, Kelurahan Alanglaweh, Kecamatan Lubukbegalung, dua pelajar malah kejang-kejang setelah tubuh mereka tersengat listrik, Jumat (15/4) sekitar pukul 14.00 WIB. Satu orang tewas di lokasi dan satu lagi dirawat intensif karena mengalami luka bakar.
Kejadian bahas ini bermula saat kedua korban yakni, Sahju Firmandus (16) dan Febrianto Sebastian (17) menangkap ikan di sungai dengan cara menyetrum di belakang rumah Sahju. Saat itu, Sahju mendapat tugas memegang tangguk atau jaring tempat ikan hasil tangkapan dan Febrianto memegang kabel listrik.
Ketika menyetrum, keduanya menggunakan kabel menggunakan listrik langsung dari dapur rumah Sahju. Namun, setelah setengah jam di dalam air dan mendapatkan beberapa ekor ikan, tanpa sengaja, Sahju memegang ujung aluminium dari alat setrum ikan tersebut. Tak ayal, Sahju langsung kejang diikuti oleh Febrianto karena sama-sama berada di dalam air.
“Saat itu saya mendengar suara teriakan minta tolong, tapi bergetar. Setelah dilihat, ternyata kakak saya dan Sahju tampak kejang-kejang di dalam air,” ucap Dion Pratama Putra (16), adik Febrianto.
Melihat situasi itu, Dion meminta tolong kepada warga dan keluarga Sahju untuk mematikan listrik yang tersambung ke setruman tersebut. Keduanya langsung diangkat dari sungai dengan kondisi pucat. Saat dievakuasi, Sahju sudah tidak bernyawa lagi, sementara Febrianto pingsan.
“Kami langsung bawa keduanya ke RST Ganting untuk pertolongan pertama. Sahju tidak bisa diselamatkan, sementara Febrianto langsung dirawat,” tukas siswa SMKN 7 Padang ini.
Sementara, ayah korban, Junaidi (45) terlihat pasrah dan shock dengan kejadian tersebut. Sahju yang juga siswa SMKN 7 Padang itu dikenal sebagai anak yang penurut dan tidak banyak tingkah. Saat kejadian, sang ayah sendiri tengah bekerja di PT Teluk Luas dan baru mengetahui kalau anaknya itu meninggal dari istrinya.
“Saya ditelepon istri, dia bilang Sahju meninggal kesetrum. Awalnya saya tidak percaya, karena dia sudah besar. Tapi, setelah diberitahu dia meninggal karena alat setrum ikan, saya langsung tertunduk. Dia anak penurut pak,” tuturnya singkat.
Kapolsekta Lubukbegalung, Kompol Aljufri membenarkan tentang kejadian tersebut. Jenazah korban sudah dibawa oleh keluarga ke rumah duka, sementara korban yang mengalami luka bakar hingga 50 persen tersebut dirawat intensif di RST Ganting. Saat ini, petugas sedang melakukan olah TKP dan belum bisa memastikan penyebab pasti kejadian tersebut.
“Dugaannya korban meninggal karena tersengat listrik dari alat setrum ikan yang mereka gunakan. Tapi, saat ini kita masih melakukan penyelidikan,” paparnya. (age)