ilustrasi
AGAM, METRO–Satu hari menghilang dari rumah, Reni Astuti (54), warga Jambak, Kenagarian Sianok VI Suku, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam ditemukan sudah tak bernyawa di dalam jurang, Kamis (14/4) pukul 10.00 WIB. Tubuh Reni tertelumgkup di dalam jurang sedalam 25 meter di Kelok S, Jambak.
Keterangan adik korban, Yerizet (52), kakaknya meninggalkan rumah Rabu (13/4) sekitar pukul 17.30 WIB. Reni keluar rumah tanpa pamit ke keluarga. Hal itu dianggap keluarga biasa, sebab itu memang sering dilakukan Reni sekadar membeli goreng ke warung yang ada di kampung itu.
”Biasanya sebelum Magrib, Reni sudah berada di rumah, tapi berbeda dengan hari itu, setelah ditunggu sampai malam, kakaknya tak juga pulang. Kami di rumah cemas dan mencoba mencari ke tempat biasanya dia berbelanja, tapi yang bersangkutan tetap tidak ditemukan,” ungkap Yerizet.
Setelah hingga malam tak juga pulang, akhirnya pihak keluarga melakukan pencarian. Menurut Yerizet, jika kakaknya sering stres dan biasa keluar sendiri dari rumah untuk berjalan-jalan keliling kampung.
Pencarian pada Rabu malam tidak membuahkan hasil. Kamis pagi, warga bersama aparat Polsek IV Koto terus melakukan pencarian. “Korban akhirnya kita temukan tewas di dalam jurang. Jasadnya langsung dievakuasi ke rumah duka,” kata Kapolsek IV Koto AKP Hendra Restu Adi.
Atas permintaan polisi pada pihak keluarga, korban dilakukan visum luar di rumah duka. Dari hasil visum dokter Roswita (Kepala Puskesmas IV Koto), tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Di tubuh korban hanya terdapat luka lebam yang diduga akibat korban jatuh dalam jurang.
”Dari keterangan dokter, korban sudah tewas lebih dari enam sampai delapan jam. Jasad korban langsung diserahkan ke pihak keluarga, karena mereka menginginkan tidak ada autopsi. Pemeriksaan luar memang tidak ada kekerasan di tubuh korban,” pungkas Kapolsek. (wan)