Tiga mahasiswa Unand diamankan petugas saat mencoba memasuki ring I untuk mengantarkan surat cinta kepada Presiden Jokowi, di Pantai Muaro Lasak, Purus, Padang Barat. Ketiganya langsung diamankan dan diinterogasi polisi.
PADANG, METRO–Jangan coba-coba menerobos ring I Presiden. Tiga mahasiswa Universitas Andalas (Unand) ditangkap ketika ingin mendekat ring I, saat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Monumen Merpati Perdamaian, di Pantai Muaro Lasak, Selasa (12/4) pagi. Padahal, ketiga mahasiswa ini hanya ingin menyerahkan ”surat cinta” untuk Jokowi.
Ketiga mahasiswa diketahui berasal dari BEM KM Unand, dan langsung diamankan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan tim pengamanan. Pantauan POSMETRO, tiga orang mahasiswa yang diketahui bernama Eko, Imran dan Iqbal tersebut sengaja ingin menyerahkan surat yang berisi aspirasi mahasiswa itu kepada presiden.
Surat berisikan keluh kesah tentang kondisi perekonomiaan yang berimbas ke bidang pertanian itu diletakkan di dalam amplop batik. Di judul surat bertulis kata ”Surat Cinta Warga Sumbar untuk Presiden Joko Widodo”.
Tak ayal, ketika meringsek masuk ke kerumunan orang usai Presiden melakukan peresmian, ketiga mahasiswa ini langsung dipegangi petugas Paspampres. Ketiganya pun berusaha melepaskan diri dan terus kabur dari dekapan petugas.
Namun, ketiganya kalah tenaga dan diamankan ke salah satu warung yang ada di dekat lokasi. Ketiga mahasiswa itupun diserahkan kepada tim pengamanan dari gabungan personel. Mereka pun digelandang, diinterogasi dan dibawa jauh dari lokasi.
Salah seorang mahasiswa, Eko mengatakan, upayanya tersebut dilakukan untuk memberitahu langsung kepada Presiden tentang kondisi masyarakat saat ini, terutama di bidang pertanian. Dia mengatakan, dalam surat yang berkop Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Andalas (BEM KM Unand) dijelaskan kondisi sulit yang dialami bidang pertanian.
”Saya sengaja memberikan surat ini langsung kepada Presiden, sebab sebelumnya sudah mencoba ke Pemko dan Pemprov, tapi tidak pernah diacuhkan. Makanya, kebetulan Presiden sudah ada di sini, kami nekad menyerahkan langsung,” tutur mahasiswa Fakultas Pertanian ini.
Diungkap Eko, upaya mendekati Presiden Jokowi sudah dilakukan sejak Presiden mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Senin (11/4) malam. Mereka mencoba mencari celah untuk bertemu Presiden. Tapi, ketatnya pengamanan membuat para mahasiswa urung menyerahkan surat itu langsung kepada Presiden.
Dia mengatakan, keinginan menyerahkan surat itu kepada Presiden karena memang parahnya kondisi ekonomi bidang pertanian di Sumbar. ”Kami ingin Presiden mendengarkan, bahwasanya masyarakat Sumbar suka dengan program Nawacita, tapi saat ini kondisi ekonomi di bidang pertanian sangat menurun. Kami hanya ingin memberitahu pak Presiden,” tukasnya.
Kapolresta Padang, Kombes Pol Wisnu Andayana melalui Kapolsekta Padang Barat, Kompol Sumintak membenarkan tentang penangkapan tiga mahasiswa itu. Dia menyebut, ketiganya diamankan sementara oleh petugas karena mencoba terobos pengamanan ring 1. Tapi, setelah diinterogasi petugas gabungan dari TNI dan polisi, ketiganya dilepaskan.
”Ketiga mahasiswa itu dilepaskan setelah dilakukan interogasi oleh petugas. Mereka murni ingin memberikan surat itu saja. Setelah diperiksa, juga tidak ada hal yang mencurigakan dari mereka,” pungkasnya. (age)