SOLOK, METRO
Wali Kota Solok Zul Elfian menilai, pemborosan makanan kurang menjadi perhatian masyarakat. Kendati bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, namun sikap tersebut memicu pemborosan penggunaan bahan pangan. “Dengan gerakan stop boros pangan, pemerintah mengajak masyarakat untuk lebih bijak memanfaatkan bahan pangan, sehingga ketahanan pangan pusat dan daerah bisa terjaga,” ujar Zul Elfian.
Untuk itu Pemerintah Kota Solok mengimbau masyarakat untuk lebih bijak memanfaatkan bahan pangan dan menghindari perilaku berlebihan (boros) terutama di lingkungan keluarga. Perencanaan takaran pangan (beras) yang akan dimasak sangat perlu disesuaikan dengan kebutuhan seluruh anggota keluarga.
Hal ini terutama disampaikan Zul Elfian untuk kaum ibu, agar menyesesuaikan takaran memasak dengan kebutuhan keluarga sehingga tidak ada kemungkinan makanan yang mubazir. “Perlu kita renungkan, begitu panjang prosesnya padi sampai menjadi nasi, ingat, diluar sana masih banyak orang yang kelaparan akibat kekurangan makanan,” pesan Zul Elfian.
Sebetulnya, pemborosan makanan sudah menjadi perhatian serius masyarakat dunia. Persentasenya Pemborosan atau makanan terbuang sangat signifikan. Dari data yang ada lanjut Zul Elfian, berdasarkan penelitian Badan Pangan Dunia, Food Agriculture Organization (FAO), sekitar sepertiga makanan yang diproduksi di dunia setiap tahunnya terbuang begitu saja. Kisaran per tahunnya mencapai 1,3 miliar ton.
Dan kondisi ini, masyarakat kelas ekonomi menengah di negara berkembang menjadi penyumbang terbesar. (vko)