SOLSEL, METRO
Akibat hujan lebat yang terjadi pada Minggu malam (23/2), yang mengguyur wilayah Solok Selatan (Solsel), membuat Bukit Nila longsor menimbun ruas jalan Provinsi Padang Aro – Abai pada Senin (24/2) sekitar pukul 7.00 WIB. Sehingga material longsoran menimbun ruas jalan itu mengakibatkan akses jalan tersebut lumpuh total selama 5 jam.
Informasi yang dihimpun di lapangan, titik longsor berada di Bukit Nila, kenagarian Ranah Pantai Cermin, Sangir Batang Hari (SBH), dan jauh dari pemukiman warga, sehingga tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solsel, Richi Amran mengatakan, hujan yang turun dari Minggu malam, membuat tanah menjadi labil, sehingga pada pagi Senin sekitar pukul 07.00 WIB pagi terjadi longsor. Akibatnya material longsor biru menimbun jalur Padang Aro-Abai sehingga akses jalan tertutup selama 5 jam.
Kendaraan baru bisa lewat setelah material longsor dibersihkan oleh satu unit loader dan satu unit shinsaw bersama lima personil BPBD turun dibantu personil TNI/Polri dan masyarakat. “Untuk membersihkan material longsor tersebut pihaknya mengerahkan lima orang personil, satu unit alat berat serta chainsaw. Dibutuhkan waktu sekitar tiga setengah jam, untuk membersihkan material. Kendaraan baru bisa lewat pada pukul 12.00 Wib,”ujar Kalaksa BPBD didampingi Kasi Kedaruratan, Romi Aprijal.
Dia menyebutkan, selain membersihkan material longsor, imbuhnya, pihaknya juga menebang dua batang pohon di lokasi itu, karena dikhawatirkan kembali jatuh kebadan jalan jika terjadi longsor susulan. “Pohon tersebut terpaksa ditumbang, karena dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan yang bisa mengancam pengendara yang melintas di lokasi itu,” sebutnya.
Curah hujan masih tinggi sejak beberapa hari terakhir ini, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana. “Mari tingkatkan kewaspadaan, karena curah hujan masih tinggi, sehingga bencana longsor maupun banjir bisa saja terjadi,”katanya
Menurutnya, topografi daerah Solsel yang dikelilingi perbukitan memang merupakan wilayah yang rawan longsor. Untuk itu Mlmasyarakat terutama pengguna jalan yang berkendara dan melintas di kawasan perbukitan diminta lebih waspada.
“Banyak bukit-bukit yang rawan longsor di Solsel. Terutama sepanjang jalan Nasional dari Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) hingga ke Batas Jambi. Lalu di Jalan Provinsi di Kawasan perbukitan Sungai Lambai, Pekonina, bukit Manggis, hingga jalan dari Lubuak Malako ke Abai,”jelasnya.
Ditambahkan, Kalaksa BPBD, kami terus menghimbau masyarakat kabupaten itu, untuk selalu waspada terhadap ancaman bencana, terutama bagi warga yang tinggal didaerah yang rawan. “Kita telah memberikan himbauan hingga ke tingkat pemerintah terendah (Nagari), agar waspda terhadap ancaman bencana. Apalagi daerah yang rawan bencana. Saat ini Solsel mulai dilanda hujan,”tuturnya.
Dijelaskan, saat ini, kita dalam status siaga bencana, hal ini ditandai dengan dilaksanakannya apel siaga bencana yang digelar pada Rabu (29/2) di Ruang Terbuka Hijau Muaro Labuah.
Apalagi, lanjutnya, daerah Solsel dalam beberapa hari ini curah hujan hampir turun didaerah itu, mulain dari intensitas tinggi, sedang dan ringan. “Melihat kondisi itu, kita terus melakukan himbauan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk selalu siaga, meningat Solsel merupakan rawan bencana akan bencana banjir dan tanah longsor,”ungkapnya.
Menurut Richi, pihaknya selalu siaga akan semua kondisi. Selain itu tim terus memantau kondisi seluruh daerah di kabupaten itu, terhadap kondisi cuaca yang terjadi. “Kami terus up date informasi akan kondisi cuaca dan memantau terus perkembangan, apalagi terhadap daerah rawan bencana, seperti Pasar Muaro Labuah, Kecamatan Sungai Pagu, Pinti Kayu, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dan Lubuak Ulang Aliang, Kecamatan Sangir Batang Hari,”sebutnya.
Intinya, imbih Richi, kami terus memantau semua kecamatan yang ada, dimana seluruh kecamatan di Solsel memiliki daerah rawan bencana. Selain banjir dan tanah longsor, ada kecamatan yang rawan akan bencana gempa dan angin puting beliung. Ditambahkan, kepada warga bermukim didaerah bantaran dan muara pertemuan sungai, serta yang tinggal didaerah perbukitan agar selalu meningkatkan waspada. Apalagi ketika hujan turun dengan intensitas tinggi. (rio)