PARIAMAN, METRO
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pariaman, Hendri menyatakan nilai indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kota Pariaman mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. “Indeks SPBE Kota Pariaman pada tahun sebelumnya sebesar 2,61 dalam kategori baik meningkat menjadi 2,87 masih dengan kategori baik pada tahun ini,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pariaman, Hendri, kemarin.
Katanya, Indeks SPBE tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia yang bertujuan untuk mengukur tingkat kematangan (maturity level) dari pelaksanaan SPBE di Instansi Pemerintah. Kota Pariaman berada dalam urutan kedua di Sumatera Barat.
“Pada Pemerintah Kota Pariaman, ada tiga unsur penting dalam penerapan SPBE tersebut yang menjadi indikator penilaian, yakni penyelenggaraan pemerintahan merupakan unsur kebijakan, kehandalan Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai pengungkit (enabler) dalam pelaksanaannya, dan yang terakhir adalah kemudahan layanan pemerintah yang diberikan kepada pengguna, sesuai tugas dan fungsinya masing-masing,” ujar Hendri.
Hal tersebut menjadi sebuah pembuktian penyempurnaan dan meningkatnya tata kelola e-government dalam pelayanan Pemerintah Kota Pariaman
Dimana, ulas Hendri lagi, saat ini Pemerintah Kota Pariaman sudah memilik Master Plan e-government sebagai rujukan utama pengembangan e-government. Disamping itu, implimentasi aplikasi-aplikasi e-government juga mempengaruhi peningkatan indeks SPBE.
Sebagai bahan informasi publik, tahun 2019 lalu ada beberapa tambahan aplikasi yang sudah dikembangkan yaitu peningkatan versi aplikasi e-kinerja untuk mengukur kinerja ASN.
Aplikasi tersebut ialah aplikasi SIAMIN (Sistim Informasi Aplikasi Monitoring Infrastruktur) untuk memudahkan masyarakat dalam memantau perkembangan pembangunan infrastuktur, aplikasi SIPADEH (Sistim Informasi Administrasi Desa dan Kelurahan) untuk memudahkan warga, perangkat desa/kelurahan dalam mengurus surat dan aplikasi SAMPAN (Sistim Aplikasi Mitigasi Bencana dan Pengaduan Kedaruratan) untuk membantu warga dalam proses mitigasi bencana.
Terkhusus pengelolaan database warga miskin di Kota Pariaman, Pemerintah Kota Pariaman sudah menggunakan aplikasi SIDATUK (Sistim Informasi Data Terpadu Kemiskinan).
Dibanding tahun sebelumnya, Indeks SPBE Kota Pariaman Meningkat Di Tahun 2020
Kominfo Kota Pariaman – Nilai indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kota Pariaman mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Indeks SPBE Kota Pariaman pada tahun sebelumnya sebesar 2,61 dalam kategori “Baik” meningkat menjadi 2,87 masih dengan kategori “Baik” pada tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pariaman, Hendri, di ruang kerjanya, Jumat (21/2).
Lebih lanjut, Hendri menjelaskan Indeks SPBE tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia yang bertujuan untuk mengukur tingkat kematangan (maturity level) dari pelaksanaan SPBE di Instansi Pemerintah. Kota Pariaman berada dalam urutan kedua di Sumatera Barat.
“Pada Pemerintah Kota Pariaman, ada tiga unsur penting dalam penerapan SPBE tersebut yang menjadi indikator penilaian, yakni penyelenggaraan pemerintahan merupakan unsur kebijakan, kehandalan Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai pengungkit (enabler) dalam pelaksanaannya, dan yang terakhir adalah kemudahan layanan pemerintah yang diberikan kepada pengguna, sesuai tugas dan fungsinya masing-masing, “ ujar Hendri.
Hal tersebut menjadi sebuah pembuktian penyempurnaan dan meningkatnya tata kelola e-government dalam pelayanan Pemerintah Kota Pariaman
Dimana, ulas Hendri lagi, saat ini Pemerintah Kota Pariaman sudah memilik Master Plan e-government sebagai rujukan utama pengembangan e-government. Disamping itu, implimentasi aplikasi-aplikasi e-government juga mempengaruhi peningkatan indeks SPBE.
Sebagai bahan informasi publik, tahun 2019 lalu ada beberapa tambahan aplikasi yang sudah dikembangkan yaitu peningkatan versi aplikasi e-kinerja untuk mengukur kinerja ASN.
Aplikasi tersebut ialah aplikasi SIAMIN (Sistim Informasi Aplikasi Monitoring Infrastruktur) untuk memudahkan masyarakat dalam memantau perkembangan pembangunan infrastuktur, aplikasi SIPADEH (Sistim Informasi Administrasi Desa dan Kelurahan) untuk memudahkan warga, perangkat desa/kelurahan dalam mengurus surat dan aplikasi SAMPAN (Sistim Aplikasi Mitigasi Bencana dan Pengaduan Kedaruratan) untuk membantu warga dalam proses mitigasi bencana. Terkhusus pengelolaan database warga miskin di Kota Pariaman, Pemerintah Kota Pariaman sudah menggunakan aplikasi SIDATUK (Sistim Informasi Data Terpadu Kemiskinan). (efa)