PASAMAN, METRO
Angin badai yang cukup kencang dan tebalnya awan, membuat helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang ditumpangi rombongan Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Nasrul Abit, terpaksa balik arah, Jumat (21/2).
Nasrul Abit berangkat dengan helikopter dari Bandara Internasional Minangabau (BIM) pukul 8.00 WIB menuju lokasi bencana di Mapat Tunggul Selatan, Kabupaten Pasaman. Namun di perjalanan udara angin bertiup kencang. Tidak hanya angin kencang, tebalnya awan di daerah Pasaman, juga menjadi factor yang membuat helikopter yang ditumpanginya harus berbalik arah dan memilih mendarat jauh dari lokasi bencana, di Gelanggang Olahraga Tuanku Imam Bonjol, Pasaman.
“Kita tidak bisa menembus awan itu, akhirnya saya bersama BPBD Sumbar memilih mendarat di lapangan bola Stadion Tuanku Imam Bonjol Lubuk Sikaping. Jika dilanjutkan dengan jalur darat, masih sangat jauh,” katanya.
Nasrul Abit mengaku, sewaktu berangkat dari BIM pagi hari, angin kencang tengah berlangsung. Namun ketika hendak menuju di balik perbukitan kawasan Pasaman, pilot menyatakan awan tebal dan sangat bersiko untuk ditembus. “Kami minta maaf kepada warga Mapat Tunggul Selatan karena tidak jadi sampai ke sana,” ujar Nasrul Abit, di GOR Tuanku Imam Bonjol, Pasaman.
Dalam rombongan Nasrul Abit, juga ikut Kalaksa BPBD Sumbar, Kadis PUPR Prov Sumbar, Perwakilan Korem (Kolonel Mukmin, Perwakilan Polda (Kombes Tafianto), Kepala UPT BNPB Wilayah Sumatera, Sekdakab Pasaman, dan Kalaksa BPBD Pasaman.
Meski tidak bisa mencapai lokasi bencana di Kecamatan Mapattunggul Selatan tersebut, tetapi Nasrul Abit tetap menyerahkan sejumlah bantuan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman di GOR Tuanku Imam Bonjol.
Bantuan itu, antara lain dana siap pakai penanganan darurat bencana banjir dan longsor dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp250 juta. Kemudian bantuan dari Badan Penanggulangan Pemerintah Daerah (BPBD) Sumbar sebesar Rp75 juta.
“Anggaran ini silakan digunakan untuk kegiatan tanggap darurat untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak, termasuk untuk lahan pertanian yang terdampak,” katanya.
Nasrul Abit menyebutkan, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno juga direncanakan akan meninjau langsung kondisi daerah yang terdampak bencana tersebut. Sebelumnya, banjir bandang disertai longsor terjadi di Nagari Muaro Sungai Lolo, Kecamatan Mapattunggul, Kabupaten Pasaman, pada Sabtu (15/2) sore.
Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, Erman Rahman mengatakan, longsor itu mengakibatkan lima orang menjadi korban. Tiga korban luka-luka dan dua meninggal dunia. Korban meninggal adalah Minas (46 tahun) dan Fatimah (49), sedangkan korban luka adalah Uzi (18), Anton (33) dan Harapan (43).(fan)