PARIAMAN, METRO
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pariaman untuk 2020 ditargetkan sebesar Rp 58 miliar. Dibandingkan dari tahun 2019 yang hanya sebesar Rp42 miliar.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD), Buyung Lapau, mengatakan, pihaknya optimis tentang target tersebut berdasarkan potensi yang ada di kota Pariaman. “Target PAD untuk tahun ini naik drastis dibandingkan tahun 2019 yang hanya sebesar Rp 42 miliar dengan realisasi 80 persen. Sekarang target dinaikan menjadi Rp 58 miliar,” ujarnya.
Ia menyampaikan, untuk mencapai target itu Buyung menjelaskan Pemkot akan menggali berbagai potensi di Kota Pariaman. Diantaranya akan naikan zona nilai tanah dimana seluruh total, seandainya tergali mencapai Rp2 miliar. Lalu masukan dari sektor objek wisata pantai Gandoriah. Nantinya di pantai Gandoriah akan pakai tiket masuk.
Ia mengatakan, tiket masuk tersebut dilengkapi dengan portal sebanyak 4 portal. Pada masing – masing portal dibuat pos untuk mengisi uang pembayaran secara non tunai. ”Lalu ada juga di segi parkir yang bekerjasama dengan Dinas Perhubungan. Saat itu kita akan terapkan sistem parkir berlangganan yang dibayar pertahun,” katanya.
Buyung juga menyampaikan, pajak restoran dan hotel di Kota Pariaman. Pendapatan pajak dari sektor restoran dan hotel dinilai masih sangat rendah kesadaran membayar pajak.
“Rumah makan, restoran atau hotel sangat rendah kesadaran mereka dalam membayar pajak. Ini akan kami atasi di mana Walikota telah menekan MoU untuk Ia menilai, selama ini kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak lantaran opini yang dibangun masyarakat, bahwa membayar pajak adalah beban bagi “Padahal tidak, contohnya restoran atau rumah makan, yang dipungut pajaknya bukan hasil dari pemilik melainkan pembayaran dari pembeli. Jadi logikanya pemilik silahkan ambil atau hitung untung miliknya dari penjualan, yang akan menjadi pajak adalah di luar itu semua,” kata Buyung. Ia juga menambahkan, pendapatan yang didapat dari Pajak Penghasilan atau PPH sebesar Rp 11 miliar. (z)