ilustrasi
PADANG, METRO–Pascapenangkapan perampok sadis saat masuk pesawat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Selasa (29/3) oleh personel Polda Sumut, menguak jaringan aksi curat di Kota Padang. Tak main-main, aksi pelaku yang merupakan jaringan dari Parlindungan Rambe di Padang ini dalam skala besar dan beromset ratusan juta.
Informasi dihimpun POSMETRO, tiga pelaku yang juga spesialis pembongkar brankas ini berhasil diciduk Rabu (30/3). Ketiga pelaku yakni, Mardius Edi alias Sampak (51), Indra Noferi alias Feri Mentawai (20) dan Iridwan (53).
Penangkapan terhadap pelaku ini berawal daroitertangkapnya Parlindungan Rambe di BIM Selasa lalu. Jajaran Reskrim Polresta Padang pun langsung melakukan koordinasi dengan Satreskrim Polres Labuhan Batu. Terungkap, Rambe ternyata memiliki jaringan di Padang dan beraksi spesialis pengupakan ATM.
Petugas pun kemudian mendapatkan nama ketiga pelaku dari hasil interogasi terhadap Rambe. Tanpa membuang waktu dan takut buruannya kabur, personel Satreskrim Polresta Padang langsung melakukan perburuan.
Sekitar pukul 01.00 WIB, petugas berhasil menangkap Indra Noferi di sebuah rumah di Jalan Purus II No 3 B, Kecamatan Padang Barat. Selanjutnya, pukul 03.00 WIB Mardius Edi pun diciduk. Dan sekitar pukul 07.30 WIB, Iridwan ditangkap.
Saat ditangkap, petugas berhasil mengamankan dua obeng, empat linggis, martil, palu kecil, satu bor tangan, satu gunting seng, kapak dan pahat. Di Kota Padang, para pelaku ini pun diketahui sudah beraksi di tiga TKP dengan hasil mencapai lebih dari Rp350 juta.
Kapolresta Padang Kombes Pol Wisnu Andayana melalui Kasat Reskrim AKP Abdus Syukur membenarkan tentang penangkapan tersebut. Ketiga pelaku diamankan usai interogasi terhadap Parlindungan Rambe, perampok spesialis toko dan kantor di Medan yang tertangkap di BIM.
”Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap Rambe, dia menyebut ada tiga pelaku lain yang bermain di Padang,” papar AKP Abdus.
Ditambahkannya, dari barang bukti yang didapatkan saat penangkapan, polisi menduga ketiga pelaku ini adalah pemain besar dan spesialis pengupak ATM.
Saat ini, mereka masih diperiksa intensif untuk mengungkap jaringan lainnya. “Pengembangan masih dilakukan, pemeriksaan pun terus didalami agar jaringannya terungkap,” pungkasnya. (age/r/cr13)