Untuk pencegahan longsor akan ditanam bibit tanaman vetiver (akar wangi) sebanyak 20.000. Vetiver ini akan ditanam di lereng bukit puncak Polan untuk menghindari luruhnya tanah pada musim hujan.
Kepala Bidang Kesbangpol dan BPBD Adri Yusman menyampaikan dalam minggu ini akan lakukan penanaman bersama tim gabungan dengan DLH (Dinas Lingkungan Hidup), DPUPR, masyrakat dan anak anak pramuka.
”Iya sebanyak 20 ribu bibit akan kita usahakan tanama untuk reboisasi, vetiver ini dalan 3 bulan akan memiliki akar yang kuat, sehingga cepat bisa menahan pergerakan tanah,” jelasnya, Kamis (20/2).
Di samping itu buat masyarakat Sawahlunto, dengan banyaknya titik longsor dan pohon tumbang sejak 16 Februari 2020, yang disebabkan tingginya curah hujan, harus waspada. ”Kita mohon masyarakat cukup bersabar. Sebab dengan terbatasnya alat berat yang dimiliki, serta anggaran yang juga terbatas maka kita prioritaskan yang termasuk kerusakannya berat. Untuk titik yang lain kami telah melakukan pemantauan dan validasi,” jelasnya.
Katanya, di tahun 2019 pada triwulan terakhir (Oktober-Desember) kerugian akibat bencana mencapai Rp2 miliar lebih. Dan Bencana Alam longsor 81 kasus, banjir 10 kasus dan angin puting beliung 24. Untuk bencana non Alam kebakaran 1 dan bencana nonalam lain 1. Dan terdapat dampaknya pada 10 KK, untuk data yang mengungsi ada 10 pengungsi. ”Tahun ini kita pun meningkatkan kewaspadaan dan siaga. Sebab kontur daerah dan topografi perbukitan mengharuskan masyarakat Sawahlunto siaga bila hujan deras,” katanya. (cr2)