ilustrasi
LIMAPULUH KOTA, METRO–Perburuan terhadap anggota The Bandits, komplotan penjahat asal Manggilang, berakhir Kamis (31/3) dini hari WIB. Dua perampok dan pemerkosa asal Nagari Manggilang, Kabupaten Limapuluh Kota dibekuk di Provinsi Riau, di dua lokasi berbeda. Satu pelaku tewas setelah ditembak saat melakukan perlawanan.
Kedua tersangka, Anggil dan Rafi diketahui terlibat kasus perampokan di rumah Biro PLN di Pangkalan. Tertangkapnya komplotan perampok sadis ini setelah polisi melakukan perburuan ke sejumlah tempat. Dari informasi yang berhasil dihimpun polisi, tersangka diketahui berada di daerah Riau.
Penangkapan pertama dilakukan terhadap tersangka Anggil, pria yang sebelumnya juga terlibat sejumlah kasus ini, dibekuk di daerah Lagoka, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, pada Rabu sekitar pukul 16.00 WIB. Ia dibekuk tanpa perlawanan berarti. Dari penangkapan terhadap Anggil, Polisi berhasil mengetahui keberadaan tersangka lain.
Kepada polisi, Anggil menyebut nama Rafi, yang juga anggota kelompoknya saat melakukan aksi perampokan dan pemerkosaan terhadap anak korban. Tak menunggu lama, anggota Satreskrim bergerak cepat dan melakukan pengepungan di rumah yang dijadikan tempat persembunyian tersangka Rafi di Desa Tambak Langgam Propinsi Riau.
Berbeda dengan tersangka Anggil, tersangka Rafi yang diminta untuk menyerahkan diri, namun menolak hal tersebut. Ia malah mencoba melarikan diri dan melakukan perlawanan saat anggota polisi mencoba mengetuk pintu rumah. Ia juga mencoba melukai anggota polisi menggunakan golok atau parang.
Namun upaya tersebut tidak berhasil. Meski telah diberikan tembakan peringatan agar tidak melarikan diri, namun ia tak bergeming. Dor… dor…. Pelaku tersungkur setelah timah panas menembus bagian paha dan lutut.
”Benar, anggota kita kembali berhasil membekuk dua orang tersangka yang masuk dalam Daftar Pancharian Orang (DPO). Kedua tersangka dibekuk peladangan sawit yang cukup jauh dari keramaian dan fasilitas umum di Riau. Karena mencoba melawan dan melarikan diri, satu dari tersangka terpaksa kita lumpuhkan dibagian kaki,” ungkap Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Bagus S didampingi Kasat Reskrim, AKP Dicky Fertoffan, Kamis (31/3).
Diduga karena kehabisan darah, nyawa korban tidak terselamatkan saat kita hendak menuju rumah sakit. Apalagi lokasi penangkapan cukup jauh dari rumah sakit dan tempat keramaian.
Usia penangkapan tersebut, jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Riau. Saat ini sejumlah anggota Reskrim dan kedua pelaku tengah menuju Kabupaten Limapuluh Kota. Menurut rencana, jasad korban akan diserahkan kepihak keluarga yang merupakan warga Kecamatan Pangkalan.
”Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, polisi menyiagakan 1 pleton anggota Brimob dari Polda Sumbar di Mapolres Payakumbuh,” ungkap Kapolres yang juga didampingi dan Kanit Reskrim Ipda M. Arvi serta Kasubag Humas Ipda Efrizul.
Anggota The Bandits asal Manggilang tersebut diketahui sudah banyak terlibat kasus kejahatan. Terakhir, komplotan ini beraksi merampok di rumah Biro PLN Pangkalan, Rabu (24/2) sekitar pukul 04.00 WIBdi Jorong Sopang, Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Selain melakukan perampokan dan penganiayaan, para pelaku diduga juga melakukan pemerkosaan terhadap anak korban.
Dari informasi yang berhasil dirangkum, kejadian tersebut berawal saat pelaku mengetuk pintu rumah korban bernama Juriah (42). Karena tidak menaruh curiga, korban membukan pintu bagian depan untuk tamu tersebut.
Namun, setelah pintu terbuka, pelaku langsung merebut gelang disalah satu tangan korban. Untuk memuluskan aksinya tersebut, pelaku menodongkan pisau ke arah korban. Tidak tinggal diam atas kondisi tersebut, korban berupaya melakukan perlawanan dengan merebut pisau yang ditodongkan kepadanya.
Mendengarkan suara gaduh, suami Juriah bernama Alias (45) mendekat. Melihat istrinya tengah terancam, ia berupaya melakukan pertolongan. Namun sayang, pelaku lebih dahulu memukul kepala Alias. Pelaku dalam melancarkan aksinya memakai penutup wajah.
Anggota The Bandits sering berurusan dengan polisi. Beberapa tahun lalu, masih sindikat ini, juga diduga terlibat kasus kriminalitas dengan cara menggauli murid SMP. Belum lagi, beberapa kasus pencurian, juga mengarah terhadap The Bandits.
Kasus yang paling mencuat dari Nagari Manggilang ini, pernah terjadi pada November 2014 lalu. Ada kasus dugaan cabul terhadap seorang gadis yatim kelas III SMP yang terungkap di Nagari Manggilang.
Kasus pencabulan ini bahkan sempat menyebabkan aksi anarkis massa, ditandai dengan pembakaran 1 unit gudang penyimpan gambir, serta pengrusakan 1 unit rumah dan 1 unit mobil pada 22 November 2014 tersebut. (us)