Kapolsek Batang Anai Iptu Nofrizal Chan bersama dua anggota menggotong tiga anak di tengah kepungan banjir Talao Mudam Ketaping.
PADANG, METRO–Tidak semua polisi melakukan tindakan yang membuat warga menggerutu, tapi adakalanya mereka juga menjadi orang yang senantiasa membantu dalam bencana, terutama saat kondisi banjir yang menghajar Kota Padang dan wilayah lainnya di Sumbar, kemarin.
Inilah yang dialami oleh Kanit Intel Polsek Kototangah, Senin dinihari. Ia rela mengawal warga hingga tidak teringat rumah saat banjir menghadang.
Menurutnya, sebagai seorang pengayom masyarakat sudah menjadi tugas seorang polisi untuk turun tangan membantu, terutama dalam bencana banjir yang terjadi kemarin. Dia menyebut, saat banjir tentunya masyarakat membutuhkan peran dari aparat kepolisian untuk membantu mereka, apalagi saat kendaraan mereka terseret arus ketika banjir.
Disebut Harmon, saat banjir menghadang masyarakat langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsekta Kototangah. Karena hari sudah malam, Harmon yang saat itu siaga di kantor langsung bergerak ke lokasi. Dia sendiri mendapat tugas untuk melihat kondisi di kawasan Aia Pacah, Siti Rahmah dan sekitarnya.
“Sebagai anggota polisi, saya juga merasa terpanggil untuk membantu masyarakat, apalagi dalam kondisi banjir. Bantuan kita sangat membantu mereka,” tutur Harmon, kemarin.
Saat di lokasi, Harmon ikut membantu mendorong motor yang terjebak banjir ataupun yang terbawa arus. Pria tiga anak ini menyebut sangat menikmati, terlebih apa yang dilakukannya bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Bahkan, jam kerja yang biasanya ditambah dua kali lipat saat banjir ini.
“Saya mulai kemarin di lokasi sekitar jam 11.00 malam saat air sedang tinggi-tingginya. Masyarakat kesulitan melintas di jalur itu dan ada kendaraan mereka yang terseret. Tidak mungkin saya tinggal, barulah tadi jam 10.00 pagi saya bisa pulang,” ucapnya.
Namun, dia sendiri mengaku lupa dengan kondisi keluarganya di rumah saat banjir tersebut terjadi. Untungnya, rumah pria yang murah senyum ini tidak terkena banjir, tapi tetap saja kekhawatiran tingkat tinggi saat membantu orang dan teringat akan rumah masih ada. Tentunya, dia juga bersyukur unya keluarga yang sangat mendukung.
“Ini bukan tentang polisinya, tapi tentang bagaimana seorang yang bisa menjadi penyelamat orang lain saat mereka tengah butuh bantuan,” pungkasnya.
Hal sama juga dilakukan Kapolsek Batanganai Iptu Nofrizal Chan, dan anggotanya. Sejak Selasa pagi, Iptu Nofrizal sudah menyisiri daerah yang terendam banjir. Salah satunya lokasi terparah di Korong Talao Mudam Ketaping. Banyak anak-anak dan orang tua terjebak di dalam rumah.
“Anak-anak jadi prioritas karena ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa. Begitu pula orang tua yang sudah susah untuk menyelamatkan diri,” kata Iptu Nofrizal.
Kemarin, di media sosial (medsos) sejumlah foto-foto polisi menyelamatkan warga menjadi pembicaraan hangat. Banyak yang memuji tindakan polisi menggontong anak-anak dan orang tua di tengah kepuangan air yang sudah meninggi. Salah satu foto yang jadi perbincangan adalah, foto Kasat Lantas Polres Pariaman AKP Afrino Chaniogo. Di dalam foto itu, Afrino nampak menggotong ibu yang sudah tua, didampingi dua Polwan nan masih muda.
“Salam hormat kepada Bapak-Bapak Polisi yang membantu korban banjir, yang fotonya berseliweran di media sosial. Saya salut. Sungguh.” Begitu status yang ditulis pemilik akun facebook Abdullah Khusairi.
“Ternyata masih banyak POLISI yang HEBAT..!!!, tulis pemilik akun facebook Subandi Arpan. (age/efa)