Nantinya, jika jumlahnya sudah banyak maka semua angkutan lingkungan ini akan diseragamkan. Sehingga menjadi lebih bagus dan rapi.
Di sisi lain, dengan kendaraan bajaj ini diharapkan penumpang terselamatkan. Saat ini menurut Dian, banyak ibu-ibu yang membawa barang belanjaan dengan jumlah yang cukup banyak menaiki ojek (kendaraan roda dua). Kondisi itu menurutnya sangat berbahaya.
“Sudah saatnya kita berfikir tentang keselamatan penumpang. Salah satunya dengan naik bajaj ini,” sebut Dian.
Seperti yang diberitakan POSMETRO sebelumnya, Dishub Kota Padang juga sedang menyiapkan Perwako tentang angkutan lingkungan tersebut. Saat ini, ada 1.200 angkot yang aktif di Kota Padang. Direncanakan nanti, semua angkot angkot dari berbagai jurusan itu diganti dengan bajai roda empat atau roda tiga. Sehingga seragam semuanya.
Dengan rencana ini, maka di kota Padang ini nantinya cuma ada dua macam angkutan. Yakni Trans Padang yang berupa bus besar dan beroperasi di jalan-jalan utama, serta bajaj roda empat atau roda tiga sebagai angkutan lingkungan.
Kendaraan bajaj diharapkan mampu mengurangi kemacetan karena bodinya yang kecil karena tak menghabiskan badan jalan. Di samping itu dengan kondisi yang kecil ini juga mampu mengantarkan penumpang sampai ke gang-gang sempit. (tin)


















