TAN MALAKA, METRO – Petugas Satpol PP Kota Padang kembali menertibkan beberapa lapak-lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di tiga titik, yakni Simpang Haru, Jalan Padang Baru (samping Telkom) dan Khatib Sulaiman (di depan kantor BPJS). Para pedagang rata-rata berjualan di atas trotoar dan mengganggu fasilitas umum serta pejalan kaki.
Dalam penertiban para PKL tidak melakukan perlawanan. Dan, lapak-lapak dagangan mereka tak dibawa ke Mako Satpol PP. Petugas hanya memberikan peringatan kepada pedagang agar tak berjualan lagi di atas trotoar.
“Mereka dilarang untuk berjualan di sana lagi. Peringatan sudah diberikan, jika dalam razia selanjutnya masih kedapatan PKL nakal dan berjualan di sana, tentu barang dagangan mereka akan dibawa dan lanjut ditipiring,” tegas Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum (Tibum) Satpol PP Padang, Erios Rahman, Kamis (12/12).
Dijelaskan Erios, kemarin ada lima lapak PKL yang ditertibkan. Penertiban melibatkan puluhan personel Satpol PP.
Selain penertiban lapak PKL, kemarin petugas penegak perda ini juga mengamankan tiga siswa SMA yang kedapatan keluyuran, sekitar pukul 10.30 WIB, di kawasan Jati. Siswa tersebut sedang berkeliaran tak menentu di jalanan. Saat akan digiring mereka sempat berusaha kabur.
“Dari data yang didapat, mereka adalah siswa SMK 6. Seluruh anak telah kita berikan nasehat dan membuat surat perjanjian. Selain itu, petugas juga telah menghubungi orang tua dan pihak sekolah. Jika tak ada yang datang, maka pelajar belum di lepas,” ujar Erios.
Ia meminta kepada orang tua untuk mengawasi anak-anaknya. Jangan acuh tak acuh saja. Ini demi kenyamanan dan menghindari anak-anak terlibat perbuatan yang tidak menyenangkan.
“Pihak sekolah juga diimbau untuk tak mengusir anaknya jika telat. Beri mereka sanksi atau tugas Supaya siswa tak keliaran hingga main warnet,” paparnya.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPRD Padang, Jumadi meminta kepada pihak sekolah agar membuat aturan bagi siswa terkait hal ini yang diketahui wali murid. Jika mereka nakal juga dan masih terjaring, maka sikat terus. Jangan dibiarkan saja.
“Kepada wali murid, harus kontrol anaknya. Agar keamanan terwujud dan wali murid tak terkecoh nanti,” ujar kader Golkar ini.
Lalu, untuk PKL, Pemko harus memberi solusi yang baik untuk pedagang. Jangan asal tangkap. Karena selama ini, PKL berjualan untuk bisa bertahan hidup dan ekonomi keluarga mereka tetap berputar. (ade)