Seorang aparat menyaksikan amukan si jago merah yang menghanguskan 11 bangunan di Jalan Tunggul Hitam, Kecamatan Padang Utara tersebut, Sabtu siang. Petugas Damkar harus bekerja keras untuk menjinakan api.
PADANG, METRO–“Ondeh lah habih kadai ko, ondeh Tuhan, habih sadonyo,”. Kata-kata itu tidak hentinya keluar dari mulut Farida (38), pemilik toko Hafis Duo yang terbakar, Sabtu (19/3) siang. Dia berusaha mengeluarkan barang jualannya bersama dengan sejumlah masyarakat yang ada di dekat lokasi. Sambil mengangkat beberapa rak makanan ringan yang tersisa, airmatanya terus menetes, dia tak henti menangis.
Begitu juga dengan Suherman (35), pemilik bengkel yang juga menjadi korban kebakaran tersebut. Sambil mendorong kompresor angin miliknya, matanya juga tidak luput dari lahapan api yang perlahan menghabiskan rumahnya. Matanya memerah dan guratan kesedihan pun langsung menyembul dari wajah bulatnya tersebut.
“Cuma ini usaha saya pak untuk penopang keluarga. Kalau sudah terbakar, saya harus mulai dari awal lagi,” tuturnya.
Tidak hanya Farida dan Suherman, tiga pemilik kedai lain juga tampak pasrah dan menerima bencana tersebut. Yang terpikir, mereka harus kembali memulai usaha tersebut dari awal dan pastinya akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Sebab, dalam kebakaran tersebut bangunan toko mereka hanya tersisa puing.
Informasi yang dihimpun POSMETRO, setidaknya 10 petak toko dan satu rumah dilahap api dalam kebakaran yang terjadi di Jalan Tunggul Hitam, Kecamatan Padang Utara tersebut, Sabtu siang itu. Dengan cepat, api langsung melahap bangunan-bangunan semi permanen itu, ditambah dengan cuaca yang panas.
Kebakaran ini pertama kali diketahui oleh sejumlah warga yang berada di lokasi ramai tersebut. Mereka melihat ada kepulan asap yang berasal dari belakang salah satu petak toko. Kemudian, kepulan asap itu mulai memerah dan menampakkan api. Dalam sekejap, pemilik toko dan warga yang ada di sekitar lokasi itu langsung berhamburan.
“Awalnya hanya terlihat seperti kepulan asap, lalu terlihat ada api. Makanya saya langsung beritahu yang punya toko dan warga sekitar untuk menyelamatkan barang-barang yang ada,” tukas Aidil (20), salah seorang pembeli di warung Hanif Duo, kemarin.
Melihat api yang semakin membesar dan cuaca yang semakin panas, dengan cepat beberapa bangunan yang ada sederet di lokasi tersebut langsung disambar api. Tidak butuh waktu lama, api sudah menghajar 10 petak toko dan satu rumah yang berada berdekatan di lokasi itu. Warga pun berusaha memadamkan api dengan alat seadanya menjelang pemadam kebakaran datang ke lokasi.
Sekitar 10 menit, empat unit mobil pemadam kebakaran dari BPBDPK Kota Padang langsung datang ke lokasi dan menjinakkan api. Butuh setengah jam lebih untuk memadamkan kebakaran sebab, banyak masyarakat yang menyesak ke lokasi kejadian untuk menonton menghalangi laju mobil pemadam.
“Kita turunkan empat unit mobil dengan 16 personil dari regu C. Api berhasil dipadamkan meskipun kita terhalang sedikit dengan massa yang mendekat ke lokasi,” ucap Kepala BPBDPK Kota Padang, Dedi Henidal di lokasi, kemarin.
Ditambahkan Dedi, saat ini pihaknya masih mencari penyebab kebakaran dan berkoordinasi dengan semua jajaran terkait. Sementara, kerugian dalam kebakaran ini ditaksir berkisar ratusan juta rupiah. “Kita masih mencari penyebab kebakaran ini. Selain itu, api cepat menyebar karena cuaca yang panas,” pungkasnya. (age)