Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga Kota Bukittinggi, Erwin Umar, menjelaskan, Festival Multi Etnis Internasional tahun 2019, dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT Bukittinggi ke-235 tahun. Kegiatan ini di-setting lebih menarik dari tahun-tahun sebelumnya, karena langsung menghadirkan penampilan dari lima negara selama tiga hari.
“Tahun lalu, kita tampilkan budaya dari luar negeri yang ditampilkan oleh masyarakat dalam negeri, namun tahun ini langsung kita hadirkan dari negara yang bersangkutan. Lima negara yang tahun ini kita undang, India, Vietnam, Korsel, China dan Ethiopia. Selain itu juga ditampilkan etnis dan budaya dari dalam negeri, seperti, Minang, Melayu, Tapanuli Selatan, Batak, Aceh dan Jawa,” jelas Erwin.
Kadisparpora menambahkan, Festival Multi Etnis 2019, tidak hanya dihadiri para penampil saja, namun juga dihadiri langsung oleh Duta Besar dari negara yang bersangkutan, ditambah dengan Duta Besar Bahrain dan Slovakia.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias menyampaikan kebanggannya terhadap pelaksanaan festival multi etnis tahun 2019 ini. Di mana, kegiatan ini disaksikan langsung oleh enam Duta Besar. Sehingga event ini tentunya akan berdampak pada peningkatan kunjungan pariwisata ke Bukittinggi.
“Tujuan Festival Multi Etnis untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya di Indonesia dan juga beberapa budaya dari negara luar. Dengan kegiatan ini, tentu para tamu spesial kita pada kegiatan ini dapat mempromosikan pariwisata dan budaya Kota Bukittinggi di negara mereka,” ungkap Ramlan.
Ramlan menegaskan, pariwisata Sumbar harus dikembangkan. Salah satu upaya tentu dengan mengupayakan bagaimana mempersingkat waktu untuk menuju sejumlah daerah di Sumbar salah satunya Bukittinggi dari bandara. “Ini tentu butuh kerjasama seluruh pihak, kita juga berharap kepada Ibu Emma Yohana sebagai Anggita DPD RI untuk membahas ini di tingkat pusat,” ujar Wako.
Saat ini, festival multi etnis, sudah masuk dalam 10 event terbesar di Sumbar dan tahun depan akan masuk event Kementrian Pariwisata.
“Ini tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Bukittinggi. Sehingga upaya dalam mempromosikan wisata Bukittinggi di tingkat dunia dapat direalisasikan,” pungkas Ramlan.
Pada hari pertama, selain pembukaan secara resmi, juga ditampikan kesenian dan budaya dari Minangkabau, Korea Selatan, India, Ethiopia dan Melayu. (u)


















