ilustrasi
PADANG, METRO–Lagi dan lagi. Ya, inilah kondisi transaksi prostitusi di Kota Padang. Beberapa waktu lalu, sudah diamankan seorang mucikari dengan tiga anak galeh, giliran Sabtu (19/3), dua orang mucikari dengan tiga ‘anak galeh’ juga berhasil diciduk. Tak tanggung-tanggung, omzet bisnis lendir mucikari yang sudah kakap ini mencapai Rp2,5 juta perharinya.
Hal tersebut terungkap saat penangkapan yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, kemarin di salah satu kos yang ada di kawasan Pondok. Mereka pun mengaku, menggelar dagangan lendir tersebut lantaran faktor ekonomi yang menghimpit.
Tertangkapnya VN (21) dan AJ (20) ini bermula dari operasi rutin yang digelar Pol PP. Dua bencong ini diciduk saat tengah menunggu pria hidung belang yang akan memakai anak galehnya. Mereka tidak bisa berkutik karena saat diamankan, petugas mendapatkan bukti pesan singkat via Whatsapp Messenger. Dalam pesan singkat itu disebutkan sejumlah aturan, termasuk setoran uang muka bagi peminat.
Kedua bencong yang kerap mangkal di kawasan Telkom Padang Baru ini pun langsung digelandang ke Mako Pol PP untuk pemeriksaan lebih lanjut. Saat diperiksa petugas, salah seorang mucikari yakni VN malah menyuruh petugas untuk menangkap lagi anak galeh yang sudah dibinanya sejak tiga tahun belakangan tersebut.
Tanpa pikir panjang, petugas pun langsung mengorek informasi dari VN dan memintanya untuk memancing agar bertemu dengan petugas. Drama penjebakan pun dilakukan. Mudah saja, tiga orang anak galeh VN dan AJ ini langsung masuk perangkap. RN (17), DE (16) dan DR (17) pun ditangkap.
Saat ini, dua mucikari dan tiga orang PSK remaja tersebut sudah diamankan di Mako Pol PP Padang untuk penyelidikan lebih lanjut. Parahnya, di dalam tas salah seorang PSK, petugas juga mendapati kondom siap pakai. Selain itu, mereka juga alumni dari Panti Rehabilitasi Andam Dewi, Sukarami, Kabupaten Solok.
Kasat Pol PP Padang Firdaus Ilyas, tertangkapnya para wanita muda ini adalah hasil dari pengembangan razia. Setelah para mucikarinya tertangkap, petugas pun meminta keterangan dan mendapat informasi kalau para PSK ini sudah dipesan oleh seseorang. Memanfaatkan itu, petugas langsung menangkap tangan ketiganya.
“Tiga orang ABG yang diamankan ini adalah anak kost dan diduga sebagai penjual seks bebas di beberapa hotel berbintang dan melati di Kota Padang. Mereka ditangkap saat menunggu pelanggan di tempat kost-nya,” ucap Firdaus.
Ditambahkannya, ketiga ABG ini kini diamankan di Mako Pol PP Padang untuk diperiksa oleh penyidik Satpol PP Padang. Hasil penyelidikan sementara, prostitusi yang dijalankan oleh VN dan AJ ini beromset jutaan rupiah. Para ‘anak galeh’ ini hanya mendapat Rp500 ribu untuk sekali main, itu pun short time (ST).
“Hingga saat ini kita masih melakukan penyelidikan terhadap para pelaku prostitusi ini. Kita akan kembangkan terus, sebab jaringan dari prostitusi yang dimiliki VN dan AJ ini sangat luas. Selain itu, para pelaku juga akan diserahkan ke polisi untuk tindak lanjutnya,” pungkas pria yang akrab disapa Ayah ini. (age)