PADANG, METRO – Meski punya potensi besar, yakni pertanian dan pariwisata, namun perekonomian Kabupaten Limapuluh Kota hingga saat ini masih saja terseok-seok. Prihatin dengan kondisi ini, Ketua Umum Masyarakat Peduli Petani Indonesia (Mappindo), Muhammad Rahmad memantapkan diri untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 2020 mendatang sebagai bakal calon Bupati Limapuluh Kota.
Rahmad menyebut, hal yang menjadi fokus utamanya adalah bagaimana memajukan perekonomian Kabupaten Limapuluh Kota, yang dalam beberapa tahun terakhir menurutnya jalan ditempat. Pertanian, ujarnya, adalah kekuatan utama ekonomi Kabupaten Limapuluh Kota. Akan tetapi, kenyataannya pendapatan dari pertanian tidaklah terlalu besar.
“Sebanyak 86 persen masyarakat Limapuluh Kota punya mata pencaharian sebagai petani atau bergerak di sektor pertanian. Namun, di sisi lain ada sebanyak 62.000 hektare lahan pertanian kita yang menganggur. Belum terolah. Nah, ini artinya kan ada masalah,” katanya saat dihubungi wartawan, kemarin.
Rahmad yang juga memaparkan hal ini pada pertemuan Gonjong Limo (paguyuban perantau Luak Limapuluh Kota) di Padang akhir pekan lalu, tampaknya serius memajukan ekonomi warga Limapuluh Kota. Saat ini ia sedang mengembangkan demplot ujicoba penanaman bibit jangung pakan ternak. Penanaman ujicobe telah dilakukan pertengahan Agustus 2019 lalu bertempat di Kenagarian Tujuh Kota Talago, Kecamatan Guguak, Limapuluh Kota. Menurut jadwal, jagungnya akan panen pada pertengahan Desember 2019 mendatang.
“Jika terpilih jadi Bupati nanti, saya akan melakukan kebijakan daerah untuk memacu semangat warga mengelola 62 ribu hektar lahan nganggur dan mengelola lahan pertanian yang produksi nya rendah. Tak hanya bertanam jagung, tetapi juga bertanam produk pertanian unggul lainnya seperti cabai, kacang, bawang, mentimun, kacang panjang dan lain-lain. Bibit-bibit pertanian unggul akan dibagikan ke warga melalui Kantor Walinagari, termasuk racun dan pupuk. Hasil taninya akan ditampung kembali oleh Kantor Walinagari atau oleh pasar induk, sehingga warga mendapatkan harga jual yang stabil. Warga juga akan mendapatkan uang hasil panen secara langsung,” ujar Rahmad.
Maksimalkan Pasar Induk
Pasar induk yang dikelola baik sangat penting bagi sebuah daerah karena memiliki peran ganda, yakni untuk menampung produk atau hasil panen warga dan untuk mengontrol harga pasar sehingga petani dan pedagang sama sama untung. Pedagang membeli hasil tani ke pasar induk dan menjualnya secara eceran ke pasar tradisional.
Selain lahan menganggur yang saat ini dibiarkan tak terurus, di hadapan tokoh Gonjong Limo pada pengukuhan Pengurus Gonjong Limo Padang itu, Rahmad yang juga alumni UIN Imam Bonjol ini juga menyebutkan masalah lain yang dimiliki oleh Limapuluh Kota adalah kabupaten tersebut belum punya pasar induk sebagai tempat menjual produk produk pertanian, dan belum punya terminal angkut.
Hal ini membuat para petani kesulitan menjual hasil pertaniannya. Pada akhirnya, mereka pun terpaksa menjual hasil pertaniannya kepada para tengkulak dengan harga yang sangat rendah.
“Limapuluh Kota butuh pasar induk dan butuh adanya terminal angkut. Dengan begitu, kehidupan petani akan tumbuh makin baik. Ini yang akan menjadi prioritas utama kami,” ucapnya.
Untuk mengatasi masalah-masalah lainnya, Rahmad telah menyiapkan berbagai program unggulan. Beberapa waktu yang lalu, ia bahkan juga telah melaunching rencana pendirian Bank Infaq disetiap nagari di Limapuluh Kota yang bertujuan untuk membantu modal usaha dan modal bertani tanpa bunga bagi warga.
“Apabila ujicoba tanam jagung unggulan ini berhasil, maka lahan nganggur 62.000 hektare akan ditanami jagung dan produk-produk pertanian. Setahun bisa menghasilkan setidaknya 1,1 juta ton jagung untuk pakan ternak. Katakanlah satu ton jagung dihargai Rp 4 juta rupiah, maka dengan hasil 1,1 juta ton, petani di Limapuluh Kota bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp 4,4 triliun dalam setahun” ujarnya.
Ekonomi daerah akan bergerak karena jagung memerlukan angkutan, karung, mesin giling, tenaga kerja. Batang dan tongkolnya bias pula diolah untuk pakan ternak.
Di samping itu, dari sektor pariwisata, menurut Rahmad, juga banyak hal yang masih perlu dibenahi. Limapuluh Kota punya potensi pariwisata yang sangat besar. Ia mengatakan, paling tidak, dari sektor pariwisata, Limapuluh Kota harusnya dapat mengantongi pendapatan lebih 150 milyar pertahun. Pariwisata yang punya potensi pasar besar kedepan adalah wisata halal atau wisata syari’ah, ujar Rahmad. Ia mencontohkan Malaysia menikmati 2 trilyun lebih dari wisata halal atau wisata syari’ah.
“Jika pertanian dan pawisata ini dikembangkan di Limapuluh kota, maka pengangguran dan kemiskinan akan hilang. Lapangan kerja akan terbuka luas dan Limapuluh Kota akan maju pesat,” tutur penulis pidato presiden era SBY ini.
Menanggapi hal ini, terpisah, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan membenarkan bahwa terdapat sebanyak 62.000 hektare lahan menganggur di Kabupaten Limapuluh. Ia menyebut lahan tersebut memang sudah tidak terurus sejak bertahun-tahun yang lalu.
“Untuk itu, sebenarnya kami punya visi untuk menyelesaikan persoalan lahan-lahan tak produktif melalui bank tanah. Namun, pada praktiknya, karena berbagai kendala di lapangan, akhirnya tidak jalan. Jadi, memang harus diakui bahwa masih banyak lahan tidak produktif di Limapuluh Kota,” katanya.
Kendati begitu, ia mengatakan, pertanian menyumbang PAD cukup besar. Ketiadaan pasar induk, ujarnya, sama sekali tidak menghambat distribusi hasil-hasil pertanian.
“Itu kan sebenarnya retorika saja. Toh, sekalipun tak punya pasar induk, Limapuluh Kota punya banyak pasar rakyat atau pasar nagari. Selain itu, masyarakat Limapuluh Kota juga bisa menjual hasil pertaniannya ke Payakumbuh. Terkait distribusi, selama ini tidak ada kendala,” tutur Ferizal yang juga hadir dalam kegiatan temu paguyuban Gonjong Limo tersebut. (r)