SOLOK, METRO – Tak kunjung pulang ke rumahnya, seorang pria paruh baya yang diduga mengalami depresi ditemukan dalam kondisi tewas tergantung di pohon avokad belakang SDN 25 Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Selasa (19/11). Sontak, penemuan mayat itu membuat warga setempat heboh dan langsung berbondong-bondong ke lokasi.
Setelah dicek, ternyata mayat tersebut diketahui bernama Yandi Antomas (55) yang merupakan mantan penjahit pakaian di daerah itu. Ketika ditemukan, kondisi korban lehernnya dililit jaket. Setelah Polisi melakukan olah TKP, jasad korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk dilakukan visum luar oleh pihak dokter Puskesmas.
Informasi yang dihimpun, sebelum ditemukan tewas tergantung, korban keluar rumah pada dinihari sekitar pukul 03.30 WIB tanpa sepengetahuan pihak keluarga. Namun hingga siang korban tak kunjung pulang ke rumah. Karena khawatir, pihak keluarga langsung melakukan pencarian terhadap korban yang diduga mengalami depresi mental.
Pihak keluarga sempat menanyakan keberadaan korban kepada sejumlah tetangga. Namun keberadaan korban tidak kunjung ditemukan. Pencarian terus dilakukan hingga sekitar pukul 06.00 WIB di Pinggir Jalan Belakang SD Inpres, Jorong Koto Tuo, Nagari Tanjung Bingkung korban ditemukan dalam keadaan tergantung di pohon Alpukat oleh warga.
Saksi bernama Anto (40) dan Helmi Hendri (56) yang merupakan warga sekitar kaget melihat sosok mayat yang tergantung di pohon. Penemuan korban dalam keadaan tergantung, saksi langsung memanggil warga dan keluarga korban serta melaporkan kejadian ini ke petugas di Polsek Kubung.
Kapolres Solok Arosuka AKBP Ferry Irawan melalui Kapolsek Kubung AKP Afdimon mengatakan, setelah mendapat informasi, pihaknya langsung datang ke lokasi melakukan upaya kepolisian dengan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Dari hasil pemeriksaan terdapat luka memar pada bagian kepala Korban (bagian kening) dan memar pada bagian leher.
“Keluarga memberikan keterangan korban mengalami depresi memang sering mengeluh pusing dan sakit kepala. Atas kejadian tersebut keluarga menolak untuk dilakukan pemeriksaan dalam autopsi dan menyepakati hanya melakukan pemeriksaan pada bagian luar saja,” pungkas AKP Afdimon. (vko)