PADANG, METRO – Iven Sumbar Expo yang digelar di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) pekan lalu, tidak hanya sekedar pameran produk UKM Provinsi Sumbar. Tetapi juga menjadikan iven tersebut sebagai ajang temu bisnis antara pelaku usaha dan stakeholder Sumbar dengan pelaku usaha dan stakeholder Sumut.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Zirma Yusri mengatakan, dari pelaksanaan Sumbar Expo pekan lalu, transaksi ekonomi melalui hadirnya stand produk UKM dan UMKM Sumbar mencapai Rp1,5 miliar. Selain itu, juga ada transaksi ekonomi dari kuliner Sumbar hadir yang jumlahnya mencapai Rp400 juta.
“Khusus stand yang kita hadirkan dari Dinas Koperasi dan UKM Sumbar saja, transaksi ekonomi mencapai Rp37 juta. Partisipasi perantau Minang di Sumut luar biasa terhadap iven Sumbar Expo ini,” ujar Zirma, kepada wartawan, Selasa (19/11) di Kantor Dinas Koperasi dan UKM Sumbar.
Tidak hanya transaksi ekonomi. Pada pertemuan bisnis tersebut, juga ditandatangai sejumlah nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha Sumbar dengan pelaku usaha di Sumut. Kabid UKM Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Nasrizal mengatakan, ada 8 MoU yang disepakati pada temu bisnis tersebut.
Tiga MoU terkait usaha kopi. Di mana dalam kerjasamanya, pihak Owner Medan Gaming in Syariah, meminta kepada Owner Single Origin Arabika, Marnis Hasyid untuk memasuk kopi 11/2 ton per bulan. Kopi yang akan disediakan oleh pelaku UKM di Kabupaten Pasaman Barat ini akan diekspor ke Pasar Eropa melalui Medan dan juga untuk memenuhi kebutuhan kopi di Medan.
Selain itu terangnya, juga ada MoU antara Yayasan Shafiyyatul Amaliyyah Group dengan Koperasi Nagari Sepakat. Kerjasama terkait konten produk-produk yang dibutuhkan Perantau Minang di Medan.
MoU selanjutnya, juga ada proses negosiasi kerjasama antara Camelia, Owner UKM Bumbu dan Masakan dari Kabupaten Tanah Datar dengan Pimpinan Poncut, Tuti Chaidir. Negosiasi terkait kerjasama pemasaran produk bumbu masakan dan kuliner serundeng wortel dan terung, yang jumlahnya satu ton per bulan.
Juga ada MoU bidang pemasaran kuliner Kupang Pulut Bonjol, oleh Owner-nya, Zainal Abidin dengan Ketua Gebu Minang Provinsi Sumut, Putrama Alkhairi. MoU antara Arlaili, Owner Putri Ulakan Bordir dengan Erwin Halomoan Lubis, Owner Toko Nazla, untuk kejrasama pemasaran bordir dan mukena.
Sementara, Dinas Koperasi dan UKM Sumbar juga melaksanakan MoU dengan Dinas Koperasi dan UKM Sumut. Kerjasama yang disepakati kedua belah pihak sepakat mewadahi, memfasilitasi dan menguatkan produk UKM daerah masing-masing.
“Melalui ajang Sumbar Expo juga dilaksanakan pertemuan Dekranasda Sumbar dengan Dekranasda Sumut. Melalui pertemuan tersebut keduanya sharing informasi dalam melakukan pembinaan pelaku UKM di daerah masing-masing,” ujarnya. (fan)