ilustrasi
PADANG, METRO–Asap tebal berwarna hitam sudah menyelimuti lantai 1 Hotel Bumiminang, di Jalan Bundo Kanduang, Minggu (5/3) pukul 00.00 dini hari WIB. Suasana mencekam, penuh ketakutan. Pengunjung hotel melihat ada asap berlarian. Panik. Pengunjung salah satu ruangan ballroom yang tengah melangsungkan acara gathering perusahaan, ikut berlari keluar.
Meski asap makin tebal memenuhi ruangan lantai I, namun pengunjung tak mengetahui dari mana datangnya api. Selain itu, tak terlihat titik api yang menyebabkan asap pekat yang membuat pengunjung mengalami sesak.
Salah seorang pengunjung hotel yang menghadiri acara gathering, Syenia (22) mengaku, sekitar 10 menit setelah acara usai, ia melihat asap keluar dari belakang panggung.
Pengunjung yang masih berada di dalam ruang awalnya tidak menyadari. “Akan tetapi, asap itu makin banyak keluar dan tebal dari arah belakang panggung utama. Kami yang melihat kaget, dan ada yang berteriak kebakaran. Semua panik dan langsung berlari ke pintu,” ungkap Syenia, kepada POSMETRO.
Meski asap cukup tebal, Syenia mengaku tidak melihat adanya api. Namun, karena cemas dan takut api besar akan muncul, wanita muda ini buru-buru menyelamatkan diri keluar.
Hal sama juga diungkap Uci (22), salah seorang Sales Promotion Girls (SPG). Wanita yang juga menghadiri kegiatan di Hotel Bumiminang itu mengaku, tengah berganti pakaian di salah satu ruangan. Setelah mengikuti acara, Uci berniat untuk pulang ke rumah dan berganti kostum.
”Acara kan sudah habis, lalu saya ganti baju di dekat belakang panggung tersebut. Tiba-tiba saja dari dalam ruang ganti baju terdengar suara orang yang masih bertahan di dalam ruangan berteriak ada asap,” ungkap Uci, yang berhasil keluar ruangan ganti dan membawa barang-barangnya.
Sementara itu, sekitar 12 unit mobil Damkar dari BPBD&PK Kota Padang diturunkan untuk memadamkan titik api yang diduga muncul dari ruangan gudang hotel. Petugas cukup kesulitan mencari titik api, karena saat tiba di lokasi asap sudah tebal dan memenuhi ruangan lantai satu. Hal itu juga membuat petugas mengalami sesak napas dan batuk.
“Semua pengunjung dan penghuni hotel sudah dievakuasi ke luar kamar dan bangunan. Kurang lebih satu jam, api berhasil dipadamkan. Namun, asap tebal tersebut masih belum hilang. Untuk menghilangkan asap yang sangat mengganggu itu, petugas pun harus memakai alat kipas hair dryer,” ungkap Kepala BPBD&PK Kota Padang Dedi Henidal, di lokasi kejadian.
Petugas menduga ada 4 sumber titik api. Hal itu juga yang menyebabkan petugas kesulitan memasuki ruangan. Sekitar 63 personel Damkar dibantu Tim Basarnas tetap melakukan penyelamatan terhadap pengunjung yang masih bertahan di dalam hotel. “Tidak ada korban jiwa. Api berhasil dijinaakn sekitar satu jam lebih,” jelas Dedi.
Sementara Kapolresta Padang Kombes Pol Wisnu Andayana yang langsung melihat lokasi kebakaran, bersama 5 anggota memasuki ruangan untuk mencari titik api dan mengevakuasi pengunjung. Sumber titik api diduga berasal dari belakang ruangan Convention Hall lantai 1. Kurang lebih 1 jam, api sudah padam.
Tak Pengaruhi Operasional
Pascakebakaran gudang banquet penyimpanan inventaris Hotel Bumiminang, Sabtu (5/3) malam, hingga Minggu (6/3) pagi, hotel masih beroperasional seperti biasa. Kebakaran gudang banquet yang saat ini belum tahu penyebabnya tidak mempengaruhi operasional hotel.
”Saat kebakaran tersebut, separuh tamu tetap bertahan dan menginap di kamar. Ada beberapa tamu minta diungsikan ke penginapan lain,” kata General Manager Hotel Bumiminang, Khairudin Rahman Latif saat jumpa pers di Hotel Bumiminang, Minggu (6/3).
Dijelaskan, pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab pasti kebakaran. “Kami belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Namun kerugian materil ditaksir mencapai Rp1 miliar,” ujar Khairudin.
Selain itu, manajemen hotel masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian untuk mengetahui penyebab kebakaran. “Gudang banquet tidak memiliki beban listrik tinggi. Jadi minim kemungkinan kalau penyebab kebakaran tersebut arus pendek. Namun untuk pembuktiannya, biarlah pihak berwajib yang melakukan,” ujar Khairudin.
Dikatakan, saat kebakaran seluruh tamu hotel diungsikan keluar ruangan. Sebab, pada saat itu beberapa ruangan dipenuhi asap. “Separuh penghuni kamar tetap bertahan, dan ada beberapa pengunjung minta dipindahkan ke penginapan lain,” katanya.
Selain membawa tamu hotel keluar ruangan, pegawai hotel langsung mengamankan seluruh kamar yang belum dikunci penghuni. Sesuai standar operasional prosedur (SOP), saat terjadi musibah baik itu bencana gempa ataupun kebakaran, seluruh karyawan dikumpulkan satu tempat. Setelah itu, langsung masuk ke dalam hotel untuk memastikan seluruh pintu kamar terkunci.
”Setelah kejadian itu, dipastikan tidak ada barang tamu hotel yang hilang di dalam kamar. SOP itu tetap kita berlakukan setiap terjadi bencana,” kata dia.
Hotel ini didesain bintang empat dan mempunyai beberapa jalur evakuasi. “Sekali lagi kami katakan, hotel tetap beroperasi seperti biasa dan tidak mempengaruhi musibah yang terjadi Sabtu malam,” ujarnya. (cr13/r)