“Industri penerbangan menjadi lebih efisien dan memiliki daya saing, sehingga menghadapi persaingan usaha industri dalam negeri mempunyai daya saing, utamanya menghadapi MEA,” ujar Saleh pada Sabtu (5/3).
Keyakinan Saleh ini lantaran banyak pesawat melakukan perbaikan serta perawatan di perusahaan MRO luar negeri. Hal ini menjadi peluang bagi MRO Indonesia. “Sebagian besar overhaul-nya di luar negeri. Nah dengan insentif dan rangsangan dari pemerintah, industri MRO kita terus bergairah untuk menarik peluang itu kembali ke Indonesia. Pesawat yang terbangnya Indonesia ya idealnya service-nya di Indonesia,” terang Saleh. (jpnn)
Laman 2 dari 2