Kombes Pol Agus menjelaskan alat Cek Bag ini berfungsi sebagai alat pendeteksi barang-barang yang masuk dan keluar. Semua pengunjung yang ingin masuk ke Mapolda Sumbar harus melewati alat tersebut sehingga dipastikan barang bawaan baik itu tas ataupun yang melekat pada tubuh pengunjung dipastikan tidak ada membahayakan
“Alat ini, seperti sama dengan alat pemeriksaan barang bawaan yang dipergunakan saat kita hendak masuk bandara. Jadi, setiap barang masuk harus melalui Cek Bag. Barang yang masuk ke Polda akan terdeteksi alat ini, baik itu koper, senjata api, senjata tajam, maupun narkoba. Yang mempunyai alat itu hanya Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda,” jelas Kombes Pol Agus.
Kombes Pol Agus menuturkan, alat yang akan dipasang ini berukuran panjang 3,5 meter dengan tinggi 1,5 meter dan lebarnya kurang lebih 80. Selain memasang alat, ia juga mengingatkan kepada semua anggota untuk siaga dan waspada, serta tidak boleh lengah.
Anggota penjagaan dibagi atas tiga regu, dima setiap regu ada satu untuk pelaksanaan operasional cek in.
“Jika lokasi pemasangan telah siap hari ini (kemarin-red) akan langsung dipasang alat Cek Bag tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan setelah kejadin bom bunuh diri tersebut, memang ada perintah kepada semua jajaran untuk waspada dan meningkatkan pengamanan terutama di penjagaan dan di pelayanan-pelayanan yang berkaitan dengan masyarakat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Untuk Polres hal yang sama juga dilakukan dan diperintahkan untuk meningkatkan pengamanan. Petugas yang berjaga untuk tetap aktif termasuk pengecekan melalui CCTV yang dipasang,” ungkap Kombes Pol Bayu menambahkan.
Sesuai perintah pimpinan, ada empat langkah yang harus diambil. Pertama tingkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan angota dalam Pengamanan Mako,Baket, dan Asrama.
Kedua, setiap tamu masyarakat yg masuk ke mako kepolisian agar dilakukan pemeriksaan. Ketiga, khusus unit pelayanan Polri yang jauh dari pemukiman dan pemantauan keamanan agar ditambah personel pam khususnya pd malam hari. Dan keempat, ingatkan seluruh personel Polri utk senantiasa bersikap waspada dan tidak gegabah akan bahaya khususnya menghadapi ancaman bom bunuh diri.
Sekitar pukul 11.00 WIB, gerbang Mapolresta Padang juga terlihat dijaga sejumlah anggota bersenjata lengkap. Setiap pengunjung yang hendak masuk ke Polresta diperiksa dengan teliti. Seperti pemeriksaan tas, dan jika memakai jaket, harus dilepas.
Dua unit mobil anggota Brimob juga terparkir di luar Mapolresta Padang. Kedua mobil tersebut yaitu mobil Gegana Jibom, dan mobil Barracuda Sat Brimobda Sumbar.
“Kita khususnya di Polresta Padang meningkatkan keamanan untuk di Mako dan rekan kita di jalan. Kita juga sudah minta bantuan Brimob untuk membackup pengamanan di Polresta Padang,” ungkap Wakapolresta Padang, AKBP Haris Hadis.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap pengunjung, pengamanan juga di lakukan terhadap pengemudi ojek online (ojol) yang hendak masuk ke Mapolresta mengantar pesanan kepada anggota yang di dalam. Ojol yang hendak mengantarkan pesanan, pemesan langsung menjemput ke depan gerbang.
“Kita mengimbau kepada masyarakat harus waspada, kalau menemukan hal yang mencurigakan segera lapor kepada pihak kepolisian,”himbaunya.
Sebelumnya, Markas Polrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan, Sumatera Utara, menjadi sasaran bom bunuh diri, terjadi pada pukul 08.45 WIB. Terduga pelaku satu orang dengan menggunakan jaket ojek oline. Sementara, korban luka-luka sebanyak enam orang.
Kronologi kejadian berawal sekitar pukul 08.20 WIB pelaku masuk dari pintu depan penjagaan berjalan kaki dan ditanya oleh petugas jagaan yang bernama Bripda Kristian Simanjuntak.
Selanjutnya Bripda Kristian pelaku disuruh membuka jaket bertulisan salah satu ojek online dan pelaku mengaku akan membuat SKCK dan selanjutnya pelaku berjalan menuju ke dalam halaman.
“Pelaku berjalan menuju ke arah depan kantor Bag Ops sampai di depan mobil dinas Kabag Ops pelaku langsung meledakkan dirinya,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).
Ledakan bom mengakibatkan enam orang luka-luka. Empat anggota kepolisian, satu anggota PHL dan satu orang warga yang tengah membuat SKCK. Saat ini korban luka-luka masih dirawat di RS. Bhayangkara Polda Sumut.
Korban luka-luka antara lain, Kompol Abdul Mutolip Kasi Propam Polrerabes Medan mengalami luka tangan kanan robek, Kompol Sarponi KasubBag Bin Ops Polrestabes Medan mengalami luka robek bokong sebelah kanan.
Aipda Deni Hamdani Brigadir Si Propam Polrestabes Medan mengalami luka-luka terkena serpihan, Bripka Juli chandra Brigadir Si Propam Polrestabes Medan mengalami telingan sebelah kanan tidak bisa mendengar.
Ricard Purba PHL Bag Ops mengalami luka memar di wajah dan lengan dan Ihsan Mulyadi siregar, laki-laki (27) mahasiswa, Jl. Bakti Suka Dono Dusun IV Kel. Tanjung Gusta Kec. Sunggal, mengalami luka di pinggul sebelah kiri terkena serpihan.
Akibat ledakan di Polrestabes Medan beberapa fasilitas rusak. Beberapa kendaraan polisi yang rusak antara lain Mobil Dinas KA Bag Ops mengalami rusak kaca pecah dan terkena serpihan. Kemudian mobil pribadi KA Bag Ops rusak dan 2 unit Truk Dinas mengalami kaca pecah dan terkena serpihan ledakan.
“Saat ini sedang dilaksanakan TKP oleh Densus dan Polda SU . Menunggu hasil investigasi lanjut,” kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi. (rgr/r/jpc)