Sementara itu, sejumlah tim dari Padang – ibu kota Sumbar juga mulai berdatangan ke Mentawai sejak kemarin. Seperti BPBD Sumbar, Basarnas, Polri dan TNI. Menurut Plt Kalaksa BPBD Sumbar Zulfiatno, tim sudah sampai di Mentawai, tapi belum mendapatkan laporan yang lebih detail.
Menurutnya, setelah melakukan peninjauan, tim akan memberikan laporan terkait keadaan di Mentawai. Dia memastikan, juga akan melakukan koordinasi dengan BNPB.
Sementara Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet menginstruksikan warganya untuk mengungsi, terutama pada malam hari. Dikhawatirkan gempa susulan masih akan terjadi di Mentawai.
Instruksi untuk mengungsi diperuntukkan bagi pada warga di Kecamatan Siberut Utara, Siberut Barat Daya, Siberut Bara, Siberut Selatan, Siberut Tengah, Sipora, Pagai Selatan, Sikakap dan Sikakap Utara. Sekitar ratusan jiwa yang mengungsi.
”Khusus Kecamatan Sipora dan Pagai Selatan, masyarakat juga membutuhkan logistik makanan dan tenda untuk warga yang mengungsi,” ujar Yudas seperti dikutip siaran pers Pusdalops PB Sumbar, kemarin. Yudas melansir, gempa berkekuatan 7,8 SR itu tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Kabid PK) BPBD Sumbar, Rumainur juga membenarkan tidak adanya korban jiwa di Mentawai. Menurutnya, jarak titik gempa dengan Mentawai cukup jauh, dan warga sudah memiliki pengetahuan yang baik untuk mitigasi bencana.
”Insya Allah tidak ada korban jiwa, kami sudah melakukan kroscek. Warga mentawai, saat terjadi gempa, lari ke ketinggian. Dengan atau tanpa adanya info dari BPBD atau SAR. Karena jarak mereka yang dekat dengan Samudera Hindia,” katanya. (cr3)