MENTAWAI, METRO–Meski lebih dekat dengan pusat gempa, namun kondisi Kabupaten Kepulauan Mentawai tak mengalami kerusakan berarti pascagempa 7,8 SR yang terjadi 682 Kilometer Barat Daya daerah itu. Korban jiwa, dilaporkan juga tak ditemui oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, dan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet, Kamis (3/3) sore.
Menurut laporan Dasril, wartawan Padang TV (grup POSMETRO) kondisi kepulauan itu kembali normal. Bahkan para pengungsi yang berjumlah 5.000-an itu telah kembali ke rumah masing-masing. ”Kami juga tak mendapatkan informasi adanya status tanggap darurat diberlakukan,” sebut Dasril.
Menurut Kalaksa BPBD Mentawai Elisa Siriparang, yang disampaikan Dasril, status tanggap darurat tidak diberlakukan, karena gempa tidak berdampak korban jiwa maupun rumah rusak. Bahkan, sebagian pengungsi merupakan warga dari kawasan pesisir yang umumnya mengungsi ke darataran yang lebih tinggi.
”Selain mengungsi di pemukiman tinggi, masyarakat juga ada yang bermalam di tenda-tenda darurat di lapangan. Termasuk di Kantor Bupati di Tuapejat. Ada juga yang masih bertahan mengungsi di beberapa fasilitas umum seperti masjid dan gereja,” katanya.
Elisa menyebutkan, masyarakat yang mengungsi itu masih membutuhkan bantuan. Selain bantuan pangan, juga selimut dan tenda. ”Masyarakat ada yang masih takut untuk kembali ke rumah mereka,” katanya.
Dia menambahkan, untuk berkomunikasi, jaringan telepon seluler memang masih belum optimal. Mereka menggunakan alat komunikasi rescue. ”Jika HP tak berfungsi, kami sangat kewalahan,” katanya yang mengaku sudah mengontak beberapa pejabat di desa dan daerah lainnya.
Pagi harinya, dia mengaku sempat mengontak Sekretaris Desa Siberut Barat dan mendapatkan informasi, tidak ada kerusakan. Namun, masyarakat tetap mengungsi. ”Alat komunikasi masih ada 6 atau 8 unit yang berfungsi,” sebutnya.