Informasi dihimpun POSMETRO, ada enam orang diamankan polisi. Di antaranya Al, R, I, D dan N, sedangkan 1 orang lagi belum diketahui. Keenam orang ini langsung dibawa ke Mapolres Limapuluh Kota untuk pemeriksaan.
”Enam orang diamankan, kemudian juga barang bukti berupa alat-alat hisap narkoba, tempat perjudian dan beberapa lainnya,” tambah Kapolres didampingi Kapolsek Pangkalan Iptu Karber Junaidi.
Dijelaskan Kapolres, anggota The Bandits sering berurusan dengan polisi. Beberapa tahun lalu, masih sindikat ini, juga diduga terlibat kasus kriminalitas dengan cara menggauli murid SMP. Belum lagi, beberapa kasus pencurian, juga mengarah terhadap The Bandits.
Kasus yang paling mencuat dari Nagari Manggilang ini, pernah terjadi pada November 2014 lalu. Ada kasus dugaan cabul terhadap seorang gadis yatim kelas III SMP yang terungkap di Nagari Manggilang.
Kasus pencabulan ini bahkan sempat menyebabkan aksi anarkis massa, ditandai dengan pembakaran 1 unit gudang penyimpan gambir, serta pengrusakan 1 unit rumah dan 1 unit mobil pada 22 November 2014 tersebut.
Polisi di Limapuluh Kota selama ini kerap mendapatkan masalah, ketika ingin “mengangkut” tersangka kasus kriminal di Manggilang. Ini juga dibuktikan, sebelum 2010 lalu saat tim SK4 selaku penegak perda, menggerebek rumah judi di Manggilang.
Bukannya kooperatif, masyarakat justru berduyun-duyun menyerang petugas. Kala itu, petugas lari kocar-kacir. Tidak sampai di sana, berkali-kali polisi menerima pengaduan, jika ketika mengalami kendala perjalanan di Manggilang, mereka kerap kena palak.
”Kami sengaja melakukan operasi senyap di Nagari Manggilang dengan jumlah banyak, bukan untuk menakut-nakuti bapak, ibu. Bukan untuk mencari sensasi. Tapi, kami datang untuk mewujudkan kepastian hukum dan memastikan, tak satupun yang kebal dengan hukum,” kata Kapolres, di hadapan ribuan warga Manggilang.
Kapolres harus menjelaskan kedatangan ratusan polisi bersenjata lengkap, karena tak ingin warga lain cemas dan takut. Di depan ribuan warga yang keluar dari rumahnya, Kapolres menyebut jika jajaran aparat kepolisian tidak akan takut melawan kejahatan. Dimana pun itu, termasuk di Nagari Manggilang.
”Kami menggeledah beberapa rumah warga yang diduga kuat terlibat dengan sejumlah kasus kejahatan. Ini sesuai dengan penyidikan yang telah dilakukan anggota,” pungkas Kapolres.
Warga Manggilang Apresiasi Kapolres
Saat iring-iringan mobil polisi bersenjata lengkap menyisiri Nagari Manggilang terutama Jorong Subarang, ratusan masyarakat setempat ikut menyaksikan bahkan membantu polisi untuk dalam melakukan aksi pemberantasan pekat di Nagarinya.
Wali Nagari Manggilang H Rabaini, berserta masyarakat Nagari Manggilang memberikan apresiasi sekaligus berterima kasih kepada Kapolres AKBP Bagus. S beserta jajarannya yang telah melakukan langkah-langkah penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan.
”Kami atas nama pemerintah nagari dan masyarakat Nagari Manggilang berterima kasih sekaligus mendukung apa yang sudah dilakukan polisi. Mungkin dengan cara ini bisa meredam pemberantasan pekat di Manggilang. Dan memang di Jorong Subarang itu akses masuk dan keluar hanya satu, jadi memang kalau malam orang-orang tidak dikenal di sana diperiksa,” jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan Camat Pangkalan Andri Yasmen, bahwa operasi pemberantasan Pekat yang dilakukan polisi bentuk tindakan tegas terhadap dugaan pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat.
”Penegakan hukum itu harus ditindak tegas, jangan ada pembiaran. Kami dukung penuh, dan masyarakat Pangkalan, khususnya Manggilang juga mendukung penuh. Terbukti tadi operasi berjalan aman. Namun, ke depan kita meminta agar masyarakat jangan membiarkan ada pelaku kejahatan berlindung di kampung kita, segera informasikan kepada polisi, dan masyarakat harus terbuka,” pintanya. (ben/us)