JATI, METRO – Menyambut Hari Anak Internasional, Jumat (8/11) lalu, SMP 5 Padang menggelar kegiatan belajar sehari di luar kelas dengan mencoba melestarikan permainan anak tradisional di era digital. Contohnya, lompat karet, congklak, dan kucing-kucingan.
Kepala SMPN 5 Padang, Junaidi mengatakan, sehari belajar di luar kelas dilakukan dalam rangka memperingati Hari Anak Internasional. Selain itu, juga menyonsong Hari Anak Universal yang diperingati setiap tanggal 20 November, dilakukan secara serentak dan memiliki agenda terstruktur.
“Kegiatan dimulai dengan agenda 5S, saat siswa masuk ke gerbang sekolah disambut guru dengan Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun kemudian dilanjutkan dengan agenda lainnya,” kata Junaidi.
Adapun agenda lain yang dilaksanakan, Junaidi memaparkan, menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stansa, dilanjutkan dengan kegiatan cuci tangan dengan anak-anak, senam, sarapan pagi bersama, literasi, dan permainan tradisional.
“Semua itu dilakukan sebagai bagian dari kegiatan sekolah ramah anak dalam rangka mewujudkan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk anak-anak,” jelas Junaidi.
Di samping itu, juga menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak-anak. Rencananya, pembelajaran di luar kelas akan rutin diselenggarakan di SMPN 5. Karena sebetulnya kegiatan seperti itu sudah biasa diterapkan sehari-hari dan merupakan budaya di Minangkabau.
“Kegiatan lain juga dilakukan rutin, minimal sekali seminggu. Sarapan pagi bersama secara rutin, misalnya,” sebut Junaidi.
Junaidi berharap sekolah menjadi rumah kedua bagi anak-anak yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Termasuk juga semua komunitas sekolah. Untuk sekolah ramah anak, SMPN 5 Padang sudah terdaftar sejak 2018 lalu. SMPN 5 Padang juga terpilih menjadi sekolah ramah anak terbaik 1 di Kota Padang tahun ini.
“Berbagai upaya terus kita lakukan untuk mewujudkan sekolah ramah anak dengan melibatkan berbagai unsur yang ada. Di antaranya orang tua, komite, alumni, LSM, dan semua pihak berkolaborasi dan bersinergi untuk mewujudkan sekolah ramah anak,” ujar Junaidi.
Kendati demikian, untuk pembelajaran di luar sekolah ini baru pertama kalinya. Dia berharap semua pihak mendukung hadirnya sekolah ramah anak. Kepentingan utamanya untuk anak, bagaimana hak anak itu terpenuhi, aspirasi terpenuhi, aman, nyaman, dan menyenangkan di sekolah.
Seorang siswa kelas IXAditya Putra Pratama sangat senang mengikuti kegiatan sehari belajar di luar kelas. Selain itu, Aditya Putra Pratama juga makan bersama di halaman sekolah dan bisa bermain sepuasnya bersama teman-temannya.
“Hari ini menyenangkan. Saya ditunjuk tampil ke depan menyampaikan kesimpulan dari buku yang saya baca,” kata anak yang hobi baca buku novel dan buku inspirasi ini. (mil)