LIMAPULUH KOTA, METRO – Tinggal digubuk berukuran 3×2 meter berdinding plastik plibeg warna hitam dengan atap terval, membuat lelap pasangan suami istri Irza (38), Eka (34) dan Empat orang anaknya yang masih kecil-kecil, tidak nyenyak. Bukan karena dinding plastinya robek-robek. Tidak pula karena atap yang terbuat dari terval diterbangkan angin. Atau, karena genangan air saat hujan lebat tiba. Kemudian tidak juga akibat disatu ruangan kecil itu ada kompor dan alat-alat masak lainnya.
Tetapi, selama berbulan-bulan Irza dan Eka harus berjuang tiap malam melawan serangan ulat bulu yang masuk kerumah gubuknya. Entah dari mana tibanya. Ulat Bulu masuk dalam rumah dan menjalari selumut, pakaian dan tidak terkecuali badan anak-anaknya.
“Suka dukanya memang tidak dapat kami sampaikan. Pernah satu ketika, atap rumah ini diterbangkan angin disertai hujan. Tempat rumah kami ini basah. Dan yang paling buruk itu kami hampir tiap malam membuang ulat Bulu yang masuk kedalam rumah kami, memang dindingnya sudah robek-robek,” ucap Eka, tidak kuasa menahan deraian air matanya ketika bercerita kepada Wartawan.
Warga Jorong Padang Kuning, Nagari Situjuah Gadang, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota ini menyebut sudah menempati gubuk kecil ini sejak 6 bulan terakhir. Sebelumnya, kelurga kecil Irza tinggal dirumah orangtuanya tidak jauh dari tempat gubuk yang dibangunnya dari plastik dan kayu bekas.
Namun, sejak rumah orangtuanya dihondo Galodo tahun 2018 silam. Rumah hancur berantakan dan tidak bisa ditempati. Sehingga Irza harus membuat gubuk sebagai tempat tinggal bersama istri dan anak-anaknya. Sementara, orangtua Irza belum lama ini sudah meninggal dunia.
“Hanya sekedar tempat beristirahat saat malam. Kalau masak dalam ruang kecil ini juga, tidur disini. Tapi kalau masak air di tungku di luar Rumah. Hanya kalau buang air besar kadang kesungai, kadang numpang tempat mertua,” sebut Irza.
Sehari-hari bapak Empat anak ini bekerja menjaga Ayam orang yang kandangnya berada tidak jauh dari gubuknya. Disela-sela menjaga Ayam, Irza seorang petani sawah. Sedangkan Eka, hanya membantu-bantu suaminya disamping mengurus anak-anaknya.
“Hidup saya pas-pasan. Sehari-hari saya menjaga Ayam orang lain dan kesawah. Anak saya 3 orang sekolah dan 1 lagi belum sekolah. Hari ini saya sangat bersyukur sekali atas bantuan dari Yayasan Muslim Bersaudara yang sudah membangunkan rumah untuk keluarga saya, terima kasih kepada hamba Allah yang sudah membantu,” ucapnya sambil menahan kesedihan.
Ketua Yayasan Muslim Bersaudara Sehati Payakumbuh, Nasril, menyebut bahwa bantuan Rumah layak huni ini dibangun untuk Irza dan keluarganya karena memang mereka layak mendapatkannya.
“Setelah kita mendapat kabar tentang kondisi kelurga Irza dan kami datangi ternyata memang mereka layak mendapatkan bantuan rumah ini. Sehingga dalam waktu kurang dari satu bulan rumah ini sudah siap dan layak ditempati. Alhamdulillah sudah ditempatinya,” sebut Nasril didampingi pengurus Yayasan Muslim Bersaudara lainnya saat berkunjung kerumah Irza.
Tidak hanya bangunan Rumah, tetapi Yayasan Muslim Bersaudara juga melengkapi isi Rumah dengan tikar, kasur, dan peralatan lainnya. Kini Irza juga sudah memiliki WC dan dapur khusus dalam rumahnya. Disamping satu ruang tamu dan dua kamar tidur.
“Rumah ini berukuran 8×5,5 meter. Dilengkapi dengan 1 ruang tamu, dua Kamar Tidur dan dapur serta WC. Listrik ada, sudah diloteng dan alat isi Rumah seperti tikar, dan kasur santai juga kita berikan,” sebut Nasril.
Dia menyebut, Yayasan Muslim Bersaudara, terus melakukan kegiatan Sosial kemanusiaan. Untuk saat ini sudah ada beberapa unit rumah layak huni yang dibangun di Limapuluh Kota. Ada untuk kelurga tertimpa bencana banjir di Pangkalan, Kebakaran di Mungka dan di Situjuah sendiri.
“Dikabupaten ada Sembilan semua bangun rumah baru semi permanent yang layak, pertama di Pangkalan ada 3 unit, ini bagi masyarakat yang rumahnya hanyut akibat banjir Pangkalan 2017 lalu. Kemudian Situjuah ada 2, kemudian di Simalanggang kecamatan Payakumbuh, Satu karena kondisi ekonomi. Dan 3 unit rumah di Mungka karena kebakaran,” ucapnya. (us)