Arfian menambahkan, keberadaan pedistrian akan lebih memanjakan pengunjung untuk menikmati suasana pantai. Pedistrian sepanjang lebih kurang 500 meter itu juga menjadi akses utama menuju Batu Malin Kundang. ”Pedistrian melengkapi kebutuhan akses Pantai Air Manis menuju objek Batu Malin Kundang. Di samping itu jadi sarana berolahraga jalan kaki bagi pengunjung,” imbuh Arfian.
Adapun objek Batu Malin Kundang juga direvitalisasi. Kondisinya akan dibebaskan dari timbunan pasir. Nantinya, posisi Batu Malin Kundang agak diangkat supaya fisik perahu dan ornamen situs legenda itu terlihat lebih nyata.
Pantai Padang juga tak kalah menarik. Setiap hari, khususnya pada sore hari kawasan itu selalu ramai. Keberadaan pedagang tertata rapi, begitu juga dengan parkir yang sudah mulai ditata. Di sana nantinya akan diopeasikan panggung hiburan untuk menyuguhkan atraksi-atraksi budaya.
Hal yang sama juga terjadi di Pabtai Muaro Lasak. Di sana pengunjung bisa melihat keindahan laut di sambil bersantai di sekitar Tugu Monumen Merpati Perdamaian.
Kota tua juga semakin hidup dengan dibenahinya kawasan Batang Arau. Kawasan ini nantinya bakal menjadi pelabuhan marina, sebagai tempat sandarnya kapal kapal pesiar. Bangkai bangkai kapal yang ada disepanjang Batang Atau telah dibersihkan. Sedimentasi juga dikeruk.
”Kita berharap pembenahan yang telah kita lakukan setiap tahunnya bisa memberikan dampak yang luar biasa pada kunjungan wisatawan ke Kota Padang. Dan kini lonjakan kunjungan itu terlihat nyata dan akan semakin ramai lagi,” tandas Arfian.
Untuk menarik wisatawan datang ke Kota Padang ini, menurutnya perlu juga dukungan dari seluruh unsur dan elemen masyarakat, terutama masyarakat yang berdomisili di kawasan objek. (**)