JUANDA, METRO – Pemerintah Kota (Pemko) Padang terus berupaya meningkatkan kenyamanan warga kota saat berada di ruang publik. Khususnya bagi pejalan kaki. Salah satunya dengan terus menambah bollard-bollard di kawasan pedestrian trotoar yang tengah ditata.
Selain semakin mempercantik wajah kota, pemasangan bollard ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pejalan kaki yang melintas di atas trotoar. Ya, tujuan utama dipasang bollard itu supaya para pengendara khususnya roda dua tidak naik ke jalur pedestrian, sehingga para pejalan kaki merasa nyaman dan aman saat berjalan di jalur pedestrian.
Pantauan POSMETRO, Rabu (6/11) di jalan S. Parman, jalur pejalan kaki dibuat ramah bagi penyandang disabilitas. Terlihat sudah dipasang bollard sebagai pembatas trotoar sebagai upaya menghindari parkir kendaraan di atas trotoar. Maupun agar sepeda motor tak seenaknya naik ke atas trotoar yang sudah dipercantik.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Padang Fadelan Fitra Masta mengatakan untuk di Jalan S.Parman, telah dipasang bollard sebagai pembatas trotoar untuk menghindari parkir sembarangan.
“Jadi besi crome bollard yang dipasang di sepanjang trotoar jalan S. Parman untuk menghindari kendaraan parkir sembarangan di trotoar. Jangan sampai trotoar yang sudah diperbaiki rusak oleh pengendara motor yang parkir di atas trotoar. Mari dijaga,” ulas Fadel.
Selain memasang bollard, trotoar yang sudah diperbaiki juga telah dipasang kursi-kursi minimalis dengan beragam warna menarik. Seperti yang terlihat di sepanjang jalan Khatib Sulaiman. Perbaikannya dan pemasangan kursi menelan biaya sebanyak Rp13 miliar.
“ Pengerjaan trotoar baru sampai Hotel Whize. Mudah-mudahan InsyaAllah tahun depan akan dilanjutkan sampai ke Masjid Raya Sumbar,” pungkasnya.
Dikatakan, upaya perbaikan trotoar merupakan program unggulan Wali Kota Mahyeldi dan Wakil Wali Kota Hendri Septa. Dalam menyediakan fasilitas yang memadai serta nyaman digunakan pada pusat perdagangan dan pariwisata.
Pemko Padang melihat keberadaan trotoar yang layak dan representatif yang telah menjadi kebutuhan bagi para pejalan kaki. Karena itu, trotoar dilengkapi juga dengan fasiltas pendukung, seperti lampu jalan, tong sampah, bangku, hingga papan informasi.
Sementara itu, salah seorang pengguna trotoar, Ruslan (34) mengatakan, trotoar di Kota Padang saat ini sudah banyak yang diperbaiki dan membuat nyaman pejalan kaki. Seperti ketika melewati trotoar di Khatib Sulaiman, Patimura, Permindo, Bundo Kanduang hingga di Jalan S Parman.
“Diharapkan pembenahan trotoar membuat pejalan kaki maupun wisatawan yang menginjakkan kaki di Kota Padang merasa nyaman. Dan, kita sebagai warga harus bisa menjaga fasilitas yang telah dibangun pemerintah, mari kita rawat bersama,” ujar pegawai BUMN itu.
Sementara pejalan kaki lain, Riska menyebutkan sudah banyak terlihat trotoar yang diperbaiki Pemko Padang, terutama di pusat-pusat pendidikan dan rumah sakit. Keberadaan trotoar tersebut saat ini terlihat rancak dan nyaman untuk digunakan.
Seperti trotoar yang ada di kawasan Jati sudah rapi dan datar. Namun sayang, saat ini trotoar yang menjadi hak pejalan kaki digunakan sebagai tempat berjualan PKL.
“Trotoarnya sudah bagus, tetapi sayang dikuasai PKL. Semoga petugas Satpol PP Kota Padang dapat menertibkan PKL yang berjualan di atas trotoar. Karena trotoar adalah hak pejalan kaki,” ujar warga Airtawar itu. (cr1)