SAWAHAN, METRO – Abrasi di Kota Padang, terutama di sepanjang kawasan Pantai Panjang terus mengancam. Ini menjadi perhatian serius wakil rakyat, karena abrasi sudah lama dan mengkhawatirkan dapat menenggelamkan Monumen Tugu Merpati Perdamaian dan Masjid Pantai Padang yang menjadi objek wisata andalan daerah.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang Azwar Siry mengatakan, fenomena alam abrasi sudah memprihatinkan. Karena itu perlu penanganan serius oleh Pemko Padang, pusat maupun Pemprov Sumbar. Apabila tidak ditangani dikhawatirkan akan berdampak luas dan menimbulkan kerugian lebih besar.
Politikus dari Partai Demokrat ini menyarankan, Pemko mengajukan permintaan bantuan ke Pemerintah Provinsi Sumbar dan pemerintah pusat untuk menangani permasalahan tersebut. Maka, harus ada aksi nyata untuk menanganinya. Khawatir abrasi semakin meluas dan objek wisata tersebut akan hilang.
“Untuk mengurangi ancaman abrasi bisa dilakukan antara lain dengan membangun pemecah ombak dan tanggul, dan itu akan membutuhkan dana miliaran rupiah. Abrasi di Pantai Padang telah menghancurkan fondasi Monumen Tugu Merpati yang berdiri sangat dekat dari bibir pantai,” jelasnya, Rabu (6/11).
Hal serupa juga disampaikan Anggota DPRD Sumbar, Tri Suryadi. Persoalan abrasi di garis pantai Sumbar sudah sangat parah dan harus di selesaikan segera. Pemda harus terus berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V sehingga dapat segera menginformasikan dengan kementerian.
“Pemerintah segera melihat sejauh mana kerusakan, estimasi anggaran, dan dokumentasi lainnya. Saat ini, untuk kawasan Kabupaten Padang Pariaman, dalam waktu dekat telah mengerjakan tahap awal pembuatan batu bronjong dengan anggaran senilai 12 milyar rupiah, di kawasan Korong Pasie Baru hingga Lohong, Kabupaten Padang Pariaman,” kata Tri Suryadi.
Menurut anggota dewan dari Fraksi Gerindra ini, persoalan abrasi merupakan persoalan turunan. Dimana jika telah terpasang satu lokasi penghambat ombak, seperti batu bronjong, maka lokasi di kedua sisi yang belum terpasang akan menjadi titik yang akan terjadi abrasi.
“Imbasnya dipastikan terjadi di sebelah batu itu. Makanya, harus semua dipasang,” ungkap Tri Suryadi.
Tri Suryadi menambahkan, sesuai manifesto Partai Gerindra yang konsen di bidang pertanian dan kelautan, dia tegas akan bekerja untuk hal hal yang menyangkut dua persoalan tersebut. Hal itu akan diuntungkan, sebab Menteri Kelautan dan Perikanan saat ini adalah dari Partai Gerindra.
“Kita terus berjuang. Bila perlu kita akan undang Menteri Kelautan ke Sumbar,” pungkasnya. (mil)