Selain harganya yang terjangkau, pelayanannya pun sangat baik dengan penjual yang ramah. Pondok Skotang Af sangat memperhatikan konsistensi rasa produk dan pelayanannya yang ramah. Belum lagi tempatnya yang nyaman, baik bagian indoor (dalam) maupun outdoor (luar), sehingga sangat cocok untuk jadi tempat nongkrong bersama teman-teman, pacar, ataupun sekedar bersantai melepas penat dengan rekan kerja.
Pondok Skotang Af sudah mulai buka pukul 08.00 pagi dengan menu lontong gulai seharga Rp6.000 satu porsi, dan lontong pical seharga Rp7.000 per porsi. Sedangkan untuk minuman skotng tersedia mulai pukul 17.00 WIB sampai 01.00 dinihari WIB.
Walaupun pangsa pasar yang mulai surut beberapa tahun terakhir, tetapi Afrizal masih bisa meraup omset sekitar Rp50 juta perbulan. Menurutnya, salah satu faktor turunnya daya beli masyarakat karena tingkat peredaran uang yang rendah dalam tubuh masyarakat.
Af berpendapat, perputaran uang saat ini terlalu terpaku ke pusat pemerintahan, sehingga menurutnya uang yang beredar di pusat itu tidak jauh dari perputaran uang di kalangan investor-investor asing. Akibatnya berimbas pada masyarakat, terutama yang berada di daerah pemukiman-pemukiman yang jauh dari pusat pemerintahan.
“Pangsa pasar dahulu terus naik hari demi hari. Namun sekarang, sangat terasa turunnya. Ini disebabkan peredaran uang di masyarakat menurun karena terpaku ke pusat. Kalau perputaran uang di pusat, berarti hanya berputar pada investor-investor dari luar negeri,” ungkapnya.
”Lihat saja sekarang, untuk beli hand phone saja orang banyak yang kredit. Belum lagi tagihan-tagihan yang lain,” tandasnya. (cr3)















