PDG.PARIAMAN, METRO – Masyarakat Pasa Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur, Padang Pariaman, mengeluhkan atas kekurangan gas elpiji (LPG) semenjak tiga bulan terakhir ini.
Ranti (37), salah seorang warga Pasa Balai, Nagari Gunung Padang Alai, mengatakan, harga gas epiji mahal, tapi untuk mendapatkanya juga sangat sulit. Sementara gas tersebut sudah jadi kebutuhan pokok seharian untuk memasak.
Menurutnya, dalam seminggu kebutuhan tabung gas mencapai 5 tabung, sebulan menghabiskan 20 tabung untuk kebutuhan di warung kopi yang sehari-hari berjualan di Pasar Padang Alai. “Kondisi ini memiliki alasan, melihat kebutuhan selama berjualan minuman dan makanan, tentu membutuhkan gas setiap hari,” ujarnya.
Ia menyampaikan, ada sebagian warga di Pasa Balai terpaksa membeli gas keluar area Pasa Balai. Misalnya warga terpaksa membeli gas ke nagari tetangga Kudu Ganting, Kampung Dalam dan malahan ada yang nekat lansung ke Tandikek, Kecamatan Patamuan.
Ia mengungkapkan pangkalan memang ada di sekitar Pasar Balai, jumlahnya sekitar empat pangkalan. Namun, tidak sampai didapat gas yang dibutuhkan sudah habis entah siapa yang memborong atau membeli secara banyak.
Sementara itu, Sekretaris Nagari Gunung Padang Alai, Tamrin saat diwawancarai membenarkan gas elpiji akhir-akhir ini memang sulit didapat untuk kebutuhan sehari-hari. Ia mengimbau agar seluruh pangkalan maupun agen-agen gas elpiji bisa mendistribusikan gas kepada masyarakat setempat. Jangan sampai ada yang bermain-main, karena yang dirugikan masyarkat setempat.
Kepala Dinas Koperindag dan UKM Padangpariaman, Dewi Roslaini, mengungkapkan, kebutuhan pasokan gas elpiji sudah diserahkan kepada agen-agen yang resmi sesuai data yang diterima.
”Jika masih ditemui ada masyarakat yang belum mendapatkan, sementara agen-agen telah kami sebar seluruh daerah. Maka kami bersama tim akan melakukan monitoring ke lapangan. Jika ada agen yang mencoba bermain-main di lapangan maka tindakan tegas akan kami berikan,” pungkasnya.
Ia berharap, agar masyarakat setempat membuat surat resmi yang ditujukan kepada Dinas Koperindag terkait adanya gas elpiji sulit didapat.
“Kami bisa langsung terjun untuk memantau kondisinya,” katanya. (z)