Selanjutnya, para pebalap tersebut masuk etape 1, menuju Kabupaten Tanah Datar. Dengan rute, Pantai Gandoriah – Simpang Amadin Kampung Pondok – Simpang Tabuik – Simpang Sianik – Simpang Alai Gelombang – Simpang LLAJ – Simpang Lapai – Simpang Jaguang – Simpang Basoka Kurai Taji – Batas Kota Jembatan Kurai Taji – Simpang Asoy – Pasar Lubuk Alung – Sicincin – Kayu Tanam – Lembah Anai -Kantor Walikota Padang Panjang – Jl. Raya Padang Panjang – Batusangkar – Pasar Simabur, dan finis di Istana Basa Pagaruyung (Tanah Datar).
Walikota Pariaman H Genius Umar mengatakan, TdS dimulai dengan rute loop ini, agar peserta balap sepeda bisa menikmati keindahan alam yang ada di Kota Pariaman.
“Dengan melihat langsung panorama keindahan pantai di sepanjang Pantai Pariaman, kita berharap, para peserta dapat enjoy dan bisa menikmati suasana ini, untuk dibawa sebagai kenang-kenangan ketika mereka balik ke negaranya masing-masing,” pungkasnya.
Dengan mengelilingi Kota Pariaman, khususnya pesisir pantai, warga Kota Pariaman juga dapat menyaksikan langsung aksi para pebalap sepeda yang datang dari berbagai negara ini.
“Kita berharap penyelenggaraan TdS di Kota Pariaman ini, memberikan dampak terhadap tingkat kunjungan, baik hotel maupun wisatawan mancanegara, selain dampak perekonomian yang didapat para pedagang dan pelaku UKM di Kota Pariaman,” tutupnya.
Staf Ahli Kementrian Pariwisata RI, Esti mengatakan TdS sudah cukup lama berlangsung. Diawali setelah bencana sebagai pemulihan. TdS sudah mulai berkembang. Banyuwangi banyak belajar dari TdS, sehinga di Banyuwangi sudah excelent. Begitulah cepat berkembangnya.
“Mesti pelaksanaan di Banyuwangi ini perlu juga dicontoh sebagai perbandingan kelebihan dan kekurangan TdS,” ujarnya
Sementara itu, Wakil Gibernur Sumatera Barat Nasrul Abit, mengatakan dengan adanya kegiatan grand opening ini dapat memajukan pariwisata di Pariaman. Pasalnya, tahun 2019 ini merupakan kali yang ke 11 dilaksanakan.
Ia berharap dengan adanya kegiatan ini baik start maupun finish mestinya disediakan bazar. Tujuannya dapat mempromosikan UMKM di tengah tengah TdS. Hal ini harus semestinya di perhatikan oleh Pemko dan Pemkab.
Kemudian, kata dia, dalam ivent wisata , tempat penginapan yang sangtlah utaman dan sangat untuk kenyamanan wisatawan menginap di Pariaman.
“Semoga tahun depan Kota Pariaman sudah mempunyai hotel yang berbintang sehingga setiap ada ivent, wisatan akan menginap di Pariaman,” jelasnya.
Touris Promotion Organization (TPO) For Asia Pasifik Cities, Secretary General, Kim Soo-il memuji keindahan alam Kota Pariaman, yang harus dikembangkan.
“Kota Pariaman luar biasa. Khususnya itu, alam yang bagus. Seperti pantainya yang cantik dan panjang. Itu semua tidak ada di tempat saya (Korea).
Lanjut Kim Soo-il, kedatangannya ke kota tersebut, untuk melihat langsung pariwisata di Kota Pariaman. Kemudian untuk memberi masukan kepada pemerintah kota.
“Masukannya itu, bertujuan agar parawisata di Kota Pariaman bisa maju lagi. Hendaknya di kota ini harus ada mall besar. Kemudian juga harus dikembangkan lagi konten yang unit yang dimiliki kota ini, seperti budayanya, kulinerny. (***)