Triawan menambahkan, dari beberapa anak muda itu merupakan pelaku ekonomi kreatif yang berada di salah satu subsektor Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Bekraf akan terus mendukung agar anak muda tersebut terus mengembangkan potensinya yang dinilai masih sangat menjanjikan.
Ia menyebut, pada dasarnya masih banyak anak-anak muda Indonesia yang memiliki potensi hebat. Ia menuturkan, selain anak muda di bawah usia 30 tahun, Indonesia memiliki anak muda dengan potensi yang tidak kalah hebatnya pada rentang usia belasan hingga 25 tahun.
“Saya semakin optimistis asalkan tidak dipersempit oleh paham-paham radikal, kita akan menjadi sebuah negara yang maju. Mereka anak-anak luar biasa,” ujarnya.
Kehebatan anak muda ini, katanya, mampu beradaptasi dengan cepatnya perubahan yang terjadi saat ini. Hal ini sangat berdampak baik mengingat di era digital saat ini banyak hal yang tidak bisa diprediksi.
“Mereka sangat bisa beradaptasi, mereka adalah suku asli dari era digital ini sehingga pergerakan cepat mereka sudah bisa atasi, beda dengan genetasi saya yang terkaget-kaget dengan perubahan yang begitu cepat,” ungkapnya.
Karena itu, ia tidak khawatir dengan dinamisnya perubahan yang terjadi akan menghambat potensi anak muda tersebut. “Mereka orang-orang yang nggak bisa diam, nggak bisa tidur, dan nggak bisa berada di zona nyaman.
Mereka terbiasa tertantang dengan faktor eksternal di sekelilingnya. Mereka akan jadi pemimpin dalam bidangnya masing-masing,” ujarnya. (da/*)