PARIAMAN, METRO – Parade baju nusantara hiasi peringati hari Sumpah Pemuda ke 91 di Kota Pariaman. Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 91 tingkat Kota Pariaman tahun 2019.
Tepat 91 Tahun yang lalu, Pemuda Indonesia telah melahirkan sebuah Deklarasi yang monumental dalam merajut persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari sabang sampai merauke, dalam sebuah ikrar bersama, yaitu untuk menggunakan bahasa yang satu, bertanah air satu dan berbangsa satu, yaitu indonesia.
Walikota Pariaman, Genius Umar menyebutkan bahwa untuk mengingat jasa-jasa para pemuda dan pejuang dimasa lalu, sebagai bangsa yang besar, kita harus menghargai jasa-jasa para pendahulu kita, dalam menjadikan indonesia menjadi bangsa yangh merdeka seperti yang kita rasakan saat ini.
“Kita tidak bisa membayangkan, bagaimana para pemuda masa dulu dari berbagai suku, mulai dari suku Aceh, Batak, Betawi, Melayu, Sunda, Jawa, Dayak, Madura, Makasar, Papua dan suku lainya, dapat bertemu, disatu tempat, dan mendeklarasikan diri mereka untuk melebur menjadi satu dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujarnya.
“Hari ini kita melihat bagaimana adik-adik Pelajar Kota Pariaman dapat memakai baju dari berbagai suku di nusantara, hal ini kiranya dapat memantik bahwa indonesia itu memang berbeda, kita kembali dapat melihat keberagaman kita sebagai bangsa yang besar, dengan tetap memegang teguh bhineka Tunggal Ika sebagai falsafah negara,” tutupnya.
Sementara itu Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Pariaman, Febrian Mirdani mengatakan bahwa dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda, dimana mereka ditunjuk sebagai pelaksana upacara, bahwa Pemuda saat ini perlu untuk memahami kembali bahwa kita itu berbeda.
“Karena itu, kita menghadirkan para pemuda, pelajar Kota Pariaman memakai pakaian tradisional nusantara, untuk mengingatkan kita kembali, bahwa berbeda itu indah, perbedaan lah yang membuat indonesia kita dapat besar seperti saat ini, saatnya Pemuda saat ini kembali mendeklarasikan kembali semangat sumpah pemuda di hati kita,” tandasnya mengakhiri.(efa)
