LUBEG, METRO – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat menggelar wisuda sarjana ke 59 di Convention Center, Selasa (29/10). dalam upacara wisuda tersebut sebanyak 669 diwisudakan.
Hingga kini STKIP PGRI Sumbar saat ini sudah meluluskan mahasiswa sebanyak 21.029 wisudawan. Ketua STKIP PGRI Zusmelia usai prosesi wisuda, mengharapkan lulusan-lulusan dari STKIP PGRI Sumbar saat memasuki dunia kerja akan lebih giat lagi belajar, dan menambah ilmu.
“Jangan pernah puas dengan ilmu yang sudah didapati selama bangku perkuliahan. Setelah ini saat memasuki dunia kerja saya harapkan kepada semua lulusan STKIP PGRI Sumbar segera mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.
Selain itu, sebagai institusi yang diamanahkan untuk menghasilkan calon pendidik dan tenaga kependidikan, STKIP PGRI Sumbar selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas baik dari segi lulusan, SDM, kualitas pembelajaran dan penguatan terhadap manajemen tata kelola.
“Alamdulillah, untuk tata kelola kita menjadi rujukan oleh LLDIKTI bagi perguruan tinggi lain hampir tiap bulan saling bertukar informasi, bagaimana menjaga sistem mutu internal. Untuk penelitian kita satu-satunya di wilayah X masuk cluster utama dengan bintang emas dua dengan penerimaan dana penelitian 6.8 M dari Kemenristek,” ungkapnya.
Sementara di bidang pengabdian masyarakat dan kemahasiswaan, Zusmelia juga berupaya memaksimalkan kinerja di samping juga STKIP PGRI Sumbar telah menjalankan kurikulum 2015, kurikulum yang berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dari Kemenristek Dikti.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan tidak terlepas dari aturan yang dijalankan dari Kemenristek Dikti yang selalu memberikan arahan, bimbingan dam pengawasan kepada civitas akademik dengan kualifikasi dosen minimal magister.
“Kita memiliki sebanyak 271 dosen, 20 orang kualifikasi doktor, 39 sedang studi lanjut program doktor dam 271 orang dosen sudah memiliki sertifikat pendidik atau sertifikasi dosen. Sehingga pada tahun 2022 nanti sudah 15 persen memenuhi ketentuan aturan perguruan dan jadi momentum bagi kampus. Ini baik bagi PB PGRI dan PGRI Sumbar untuk mendukung STKIP menjadi institut,” pungkasnya.
Ditambahkan, tahun lalu lulusan dari STKIP yang diterima menjadi PNS sebanyak 365 orang.
“Sebanyak 365 lulusan STKIP yang terima jadi PNS di tahun kemarin. 100 juta tiap tahun kita berikan beasiswa bagi mahasiswa yg kurang mampu, dan itu rutin diberikan STKIP PGRI tiap tahun,” ujarnya.
Sementara Ketua PB PGRI, Supardi Sajiman juga mengatakan bahwa wisuda merupakan rangkaian penutup dari proses akademik. Wisuda buka akhir bagi untuk belajar, justru ini awal bagi wisudawan untuk mengimplementasikan ilmu yg didapat.
“Kami berharap setelah lulus nanti ini janganlah berhenti belajar, setelah selesai satu kurikulum ini maka ada lagi rangkaian kurikulum berikutnya,” kata Supardi. Di era industri 4.0 ini dibutuhkan skill yang baik, selain itu lulusan harus menguasai digital dan karakter.
“Sebagai warga negara global dan warga lokal, harus punya karakter, saat ini hidup di era digital, bisa transaksi dan komunikasi melalui dunia nyata tapi Maya, maka syarat itu bisa ikut dalam era global itu harus ada literasi, sadar juga sabagai warga lokal yang punya ciri kepribadian sendiri,” ujarnya. (heu)