AGAM, METRO – Mewakili Bupati Agam, Kabag Kesra Sekretariat Kabupaten Agam, Syatria meresmikan Rumah Tahfizh Tabarak Lubuk Basung, Simpang IV Tangah Nagari Persiapan Surabayo, Minggu (27/10).
Peresmian dihadiri Kepala TU Kemenag Agam Kamiri, Camat Lubuk Basung diwakili Kasubag Umum dan Kepegawaian, Windra Purnama, tokoh masyarakat, guru Rumah Tahfizh Tabarak, orang tua santri dan lainnya.
Pada kesempatan itu, Syatria mengatakan, pemerintah daerah mengapresiasi semua pihak yang sudah mendirikan lembaga pendidikan Alquran atau rumah tahfizh. Salah satunya Rumah Tahfizh Tabarak, di bawah pembinaan Yayasan Pengembangan Alquran Daarul Huffazh Lubuk Basung.
“Perjalanan kegiatannya telah diawali sejak beberapa tahun lalu. Namun untuk mewujudkan sebuah rumah tahfiz baru dimulai delapan setengah bulan lalu,” kata Syatria.
Menurut Syatria, yang dilakukan pengurus yayasan dan pendiri lembaga pendidikan Alquran ini, sejalan dengan cita-cita masyarakat daerah itu dalam mewujudkan Agam Madani. Di mana prosesnya dilakukan melalui RPJMD setiap tahunnya.
Sejalan dengan itu, gerakan Nagari Madani yang dicanangkan Bupati Agam, dilaksanakan juga untuk peningkatan kemampuan membaca, menulis, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an. Hal ini merupakan kriteria pertama dari tujuh kriteria dalam program tersebut.
“Pemerintah daerah tahun ini juga bakal menggelar semarak 1.000 hafizh, sebagai upaya untuk mengukur sejauh mana penerapan gerakan Nagari Madani di tengah masyarakat. Hal ini dalam konteks membaca, memahami dan menghafal Alquran,” jelasnya.
Berdasarkan itu lah pemerintah daerah sangat mendukung dibentuknya rumah tahfizh. Dukungan pemerintah tidak hanya dalam bentuk kebijakan, tetapi juga diiringi dengan memberikan pelatihan setiap tahunnya kepada guru tahfizh dan TPA/MDA.
“Tidak hanya itu, pengelola pondok Alquran dan rumah tahfizh juga dibekali dengan ilmu manajemen. Melalui pelatihan kita mengharapkan, upaya untuk melahirkan generasi Qurani dapat terwujud sesuai yang diharapkan,” pungkasnya.
Kepala Rumah Tahfizh Tabarak Lubuk Basung, Andri Saputra menjelaskan, sebelum bangunan ini berdiri, kegiatan sudah berjalan sejak januari 2014 di rumah salah seorang orang tua santri di Lubuk Basung. Berjalan 2,5 tahun, proses belajar mengajar Alquran dipindahkan ke Mushala belakang DPRD Agam.
“Karena Mushala direnovasi, maka kegiatan dipindahkan lagi ke Masjid Agung Nurul Fallah Lubuk Basung. Mulai Kamis depan, kegiatan akan dipindahkan ke Rumah Tahfizh Tabarak yang diresmikan hari ini,” ujarnya.
Dijelaskan Andri, pembangunan ini berawal dari salah seorang orang tua santri yang mendatanginya pada Desember 2018. Kedatangan hamba allah itu bermaksud hendak memberikan bantuan yang diperuntukkan untuk membangun rumah tahfizh.
“Berawal dari itu, saya kembali ditemui salah seorang orang tua santri lainnya, dengan maksud menyumbangkan sebidang tanah untuk pembangunan rumah tahfizh,” tuturnya.
Bahkan imam Masjid Nurul Fallah itu, tidak menyangka mendapatkan dukungan yang luar biasa dari orang tua santri. Sehingga dalam kurun waktu delapan setengah bulan, rumah tahfizh tabarak sudah dapat diresmikan. Pembangunannya dimulai sejak Januari 2019.
“Pembangunan gedung berlantai tiga itu menghabiskan dana sekitar Rp447 juta. Untuk itu, kita mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada orang tua santri, yang sudah memberikan bantuan untuk mewujudkan pembangunan Rumah Tahfizh Tabarak,” pungkasnya. (pry)