Untuk memuluskan aksinya tersebut, pelaku menodongkan pisau ke arah korban. Tidak mau menyerah begitu saja dengan pelaku, korban berupaya melakukan perlawanan dengan merebut pisau yang ditodongkan kepadanya.
Mendengarkan suara gaduh, sang suami Juriah, Ujang mendekati asal suara istrinya. Begitu melihat istrinya tengah terancam, ia berupaya melakukan pertolongan. Namun sayang, pelaku lebih dahulu memukul kepala Ujang.
Kalah kekuatan, pasangan suami istri ini menyerah. Para perampok langsung mengikat tangan dan melakban mulut korban. Juriah yang terkena sayatan dari pisau pelaku saat itu terlihat lemah. Akibatnya, perampok berhasil membawa kabur perhiasan emas milik korban.
”Korban mengalami kerugian sekitar Rp10 juta. Kami memperkirakan pelaku berjumlah empat orang. Ini kita dapat dari keterangan korban dan keterangan sejumlah saksi,” ungkap Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Bagus. S melalui Kapolsek Pangkalan Iptu Kalbert Junaidi, Rabu (24/2).
Kemarin, penyidik Satreskrim Polres Limapuluh Kota dan juga Polsek Pangkalan sudah berada di lokasi kejadian. Rumah korban juga sudah dipasang police line. Terlihat Wakapolres Limapuluh Kota Kompol Iwan Ariyandi, Kasat Lantas AKP Riko Syaputra, Kasat Narkoba Iptu Zulhandri, Kasat Reskrim Dicky Partopan Bahril. Untuk mencari barang bukti, polisi membawa anjing pelacak.
”Pelaku dalam melancarkan aksinya memakai penutup wajah. Keempat pelaku diduga menggunakan satu mobil dan sepeda motor melarikan diri ke arah Payakumbuh,” sebut Iptu Kalbert.
Rawan Perampokan
Sementara itu, Kepala Jorong Syafrizal menyebut, perampokan atau pencurian dengan kekerasan di Jorong Sopang terjadi bukan kali pertama. Sebelum banjir dua minggu lalu, tepatnya Rabu malam, salah seorang warga bernama Nurmaluis (51) yang tinggal di rumahnya sebatang kara mengalami perampokan.
Saat itu kalung emas seberat 15 emas yang dipakai di leher saat tidur di kamar direnggut paksa oleh perampok yang masuk dalam rumah. Nurmaluis melawan dengan perampok.
”Sekitar tiga pekan lalu, juga ada pencurian dengan kekerasan terhadap warga. Saat itu, ibu-ibu yang tinggal sebatang kara dan memiliki emas diambil paksa perampok. Beruntung tidak ada luka serius yang dialami ibu,” jelas Syafrizal. (us)

















