SOLSEL, METRO – Pemerintahan Nagari Pakan Rabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan (Solsel) memiliki terobosan untuk mengatasi pengangguran tenaga kerja yang ada dalam nagari, dalam peningkatan perekonomian masyarakat. Terobosan tersebut bagian dari program beasiswa dan magang ke Jepang.
“Tujuan utama program ini adalah untuk peningkatan ekonomi dan membuka lapangan kerja bagi warga kami di Pakan Rabaa, dan Solsel secara umum,” ujar Wali Nagari Pakan Rabaa, Arpan Ali saat pembukaan sosialisasi program magang, perawat dan beasiswa ke jepang di kantor wali setempat, Sabtu (26/10).
Dijelaskan, program kerja dan besiswa ke Jepang ini merupakan program nagari dalam rangka menurunkan angka penggangguran dan mengentaskan kemiskinan. Di mana saat ini baru tahap sosialisasi. Pada sosialisasi ini, kami mendatang mereka yang telah berhasil dan mampu menciptakan peluang kerja bagi masyarakat di tempat asalanya.
“Saat ini baru tahap sosialisasi, tahun depan, kita akan mencob a memberangkatkan mereka yang berhasil mempelajari bahasa jepang dan keterampilan untuk bisa bekerja di negeri sakura tersebut,” ungkap Arpan.
Diharapkan, dari tujuannya untuk mengetaskan kemiskinan dan peningkatan perekonomian ini, bisa menjadi minat bagi generasi muda, untuk magang atau bekerja di Jepang.
“Melalui program ini, nantinya para generasi muda yang telah menamatkankan pendidikan bisa menjadi harapan agar kedepannya mau merantau ke negara empat musim itu,” sebut Arpan.
Sementara itu, Anggota DPRD Solsel, Aprinaldi Ali, yang merupakan putra Pakan Rabaa itu, menyambut baik program Wali Nagari Pakan Rabaa itu, dimana program ini akan memikili banyak manfaat, terutama membuka peluang kerja dan peningkatan perekonomian. “Saya mendukung Program ini karena sangat banyak manfaatnya, ini harus menjadi perhatian serius dari pihak terkait di Pemerintah Kabupaten,” jelas Aprinaldi.
Setidaknya, dari bekerja di jepang itu, kita akan mampu menjadi orang yang disiplin, memiliki pemikiran yang luas, dan bisa membuka lapangan kerja. “Kami sangat berharap, program wali nagari Pakan Rabaa ini, mendapat respon. Karena selama ini yang terjadi, saat program itu ada, mereka yang berkeinginan untuk magang ke jepang, terkendala biaya pemberangkatan,” tutur Aprinaldi, anggota DPRD dari Fraksi Gerindra itu.
Sementara itu, pemateri sosialisasi program magang dan beasiswa ke jepang, Dede Iskandar menyebutkan, melalui program ini kami akan mengobah mainset warga untuk tidak hanya merantau di Indonesia, tapi luar negeri seperti jepang. “Orang Padang terkenal suka merantau. Sekarang terbuka peluang untuk merantau ke Jepang melaluk program Wali Nagari Pakan Rabaa,” ujarnya yang sekarang bekerja di Jepang.
Dipihak lain, Raymond Sulistio yang juga mantan pekerja di jepang menyebutkan, dia dulu ke jepang untik bekerja, sekarang sudah bekerja di indonesia tapi tetap terkait dengan Jepang.
Cecep Syarif menyebutkan, bidang keperawatan, setiap tahunnya Jepang membutuhkan 13.000 tenaga kerja perawat, mereka tersebar di berbagai rumah sakit di Jepang, terutama rumah sakit khusus orang tua.
Dia menyebutkan, untuk penghasilan pendapatan di Jepang, saat ini ada di angka Rp12 juta hingga Rp20 juta perbulan dan itu akan bisa meningkat tergantung keahlian yang dimiliki.
“Semoga program Wali Nagari mendapat respon dari masyarakat, sehingga ada keinginan warga untuk berangkat ke Jepang,” kata Aprinaldi.
Empat narasumber yang didatangkan merupakan pekerja di Jepang yang telah sukses dan ada yang telah memiliki usaha di Indonesia. (afr)