”Saya tidak mau Bukittinggi menjadi kota preman, Bukittinggi harus tertib dan aman, jadi dambaan setiap orang. Disinilah peran Satpol PP sangat besar. Apalagi tantangan kedepan semakin besar,” kata Ramlan.
Walaupun kondisi kantor dan jumlah personil masih belum kondusif, namun Ramlan berharap Satpol PP dapat ikhlas dan tulus dalam bekerja. Kantor dinilai masih kecil dan jumlah personil hanya 105 orang. Itupun sudah termasuk personil dirumah dinas Wako dan wawako dan pengamanan pasar.
Untuk itu, Ramlan berharap aparatur Pol PP dapat bekerja sesuai aturan dan tuntunan ibadah yang ada. Jika ada kepentingan dibalik itu maka nilai ibadah jadi hilang. Kalau sudah cinta dan hobi dalam bekerja maka otomatis akan loyal kepada pimpinan. Ramlan pun berharap, kantor dapat dijaga kebersihannya.
“Tidak di Satpol PP saja, tapi di seluruh kantor SKPD se-Bukittinggi. Jika kantor bersih, nyaman dan indah, maka kita bisa bekerja dengan fikiran jernih dan bergairah. Apalagi kantor adalah rumah kedua bagi kita. Usahakan ada taman yang asri dan indah,” ulas Ramlan sambil menyebutkan kalau Satpol PP dilarang pakai sangkur, tapi cukup pakai sonta (pentungan-red). (wan)