PADANG, METRO–Selama 10 hari terbaring dengan kondisi kritis di RS Yos Sudarso, Cici Arianti, mahasiswi Jurusan Biologi Universitas Andalas (Unand), akhirnya menghembuskan napas terakhir, Selasa (23/2) pagi.
Mahasiswi korban kecelakaan bus kampus Unand Bantuan Presiden 01, pada Jumat (12/2) lalu itu, diketahui sudah tidak sadarkan diri sejak pertama dirawat, karena mengalami benturan keras di kepala.
Cici menghembuskan napas terakhir, sekitar pukul 07.30 WIB. Beberapa keluarga dan juga teman sejawat serta pihak kampus nampak menunggu jenazah Cici yang akan dimasukkan ke dalam ambulans. Rencananya, jenazah mahasiswi ini dimakamkan di kampung halaman, Kelurahan Ampalu, Kecamatan VII Koto Sungai Sarik, Padangpariaman.
Cici sendiri diketahui sebagai anak yang pendiam, baik itu dalam kesehariannya di kampus maupun di lingkungan rumah. Di lingkungan kampus, Cici pernah mendapatkan beasiswa atas kepintarannya dalam mengikuti proses perkuliahan.
Salah seorang keluarga yang merupakan pamannya, Ujang (44) mengatakan, beberapa hari yang lalu saat membesuk kondisi cici sudah agak membaik dan sempat matanya terbuka. “Sekitar 4 hari lalu, ia sempat membuka mata, tapi hanya melihat ke atas. Sepertinya setengah sadar kelihatannya saat itu,” katanya.
”Tangannya tidak bergerak, hanya mata saja yang terbuka. Saat dipanggil tidak ada respon sedikitpun,” sambung Ujang.
Dikatakannya, Cici sendiri merupakan anak sulung ini dikenal sangat pendiam, tidak ada bnyak bicara. “Anaknya itu tidak banyak bicara, tetapi otaknya pintar,” ungkapnya.
Senada dengan teman satu angkatannya, Taufik menyebutkan, kalau cici ini di lingkungan kampus rajin dan aktif. “Kami sangat kehilangan Cici, sebab ia dikenal sebagai anak baik, penurut, rajin dan pintar di kampus. Ia juga pernah mendapat beasiswa,” imbuh Ujang.