SAWAHAN, METRO–Puluhan pedagang Muaro, mulai dari Simpang Pujasera hingga samping Kantor Dinas Perhubungan Bidang Kelauatan, Jalan Muaro, Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat, berbondong-bondong ke DPRD Padang, Senin (22/2). Mereka mengadu ke DPRD. Meminta, agar pembongkaran yang akan dilakukan Pemko Padang pada 24 Februari mendatang, segera ditunda.
Para pedagang meminta wakilnya untuk memperjuangkan nasib mereka. Pasalnya, eksekusi pembongkaran lapak yang akan dilaksanakan pada Rabu (24/2) mendatang dinilai tidak tepat. Bahkan meresahkan para pedagang, walau Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah melaksanakan sosialisasi pada Kamis (11/2).
Dalam sosialisasi juga sekalian penyampaian eksekusi. “Jarak singkat itu tentu meresahkan kami. Kami belum ada berbenah atau mencari tempat baru, untuk memindahkan barang-barang milik kami,” kata Yanti (50) dihadapan Ketua Komisi II DPRD Elly Thrisyanti, Wakil Komisi II Yulisman dan Ketua Komisi IV Surya Jufri Bitel.
Ia menjelaskan, dirinya telah 10 tahun berdagang disana, dan selama berdagang di sana cukup berhasil sekolahkan anak, dan membiayai kebutuhan sehari-hari. Ia berharap, Pemko bijaksana dengan menunda pembongkaran. ”Kami belum ada persiapan apa-apa. Kalau dibongkar cepat dan tanpa ada solusi, anak-anak kami tidak akan bersekolah, karena tidak ada biayanya,” ujar Yanti.