SAMUDERA, METRO – Beragam tenda ceper warna warni yang mencolok mulai mewarnai kawasan Pantai Padang. Saat ini pedagang mulai berdagang lagi dengan menggunakan payung-payung berwarna pelangi di dekat bibir pantai.
Pantauan POSMETRO, Senin (21/10), payung-payung warna warni tersebut lebih banyak bertumpuk di sekitar pantai Tugu IORA, Pantai Muaro Lasak. Para pedagang berjualan di tepi pantai. Mereka menjajakan berbagai makanan dan minuman ringan.
Dan, para pengunjung bisa menikmati makanan atau minuman yang dipesan kepada pedagang sembari duduk di tenda ceper warna-warni. Jika di akhir pekan atau hari libur, tenda ceper ini akan ramai.
“Kemarin sudah bersih, sekarang marak lagi tenda cepernya,” sebut Frengki (40), salah seorang pengujung pantai.
Di satu sisi menurutnya, hal itu akan memudahkan pengunjung yang hendak membeli mimuman atau makanan ringan. Mereka juga bisa duduk manis di bawah tenda di pinggir pantai. Namun di sisi lain, penandangan tersebut akan merusak keindahan yang telah mulai terbangun.
“Kalau dibiarkan, tentu akan terus meluas,” sebut Frengki.
Pengunjung lainnya, Endi (30) menyebutkan harus ada tindakan tegas dari Pemko Padang, khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang untuk menata pedagang.
“Sebelumnya semua pedagang sudah dipindahkan semua ke balik jalan. Sekarang, sudah ada lagi yang maju dan berjualan ke pinggir pantai,” sebutnya.
Menurut Endi, maraknya tenda ceper karena tidak ada penertiban dan dinas terkait terkesan membiarkan begitu saja pedagang berdagang di bibir pantai. Padahal, jauh-jauh hari pantai sudah bersih dari tenda warna warni tersebut.
“Jika dibiarkan dan tak ada tindaka tegas, tentu para pedagang merasa tak bersalah. Sehingga mereka menganggap berjualan di tenda tak melanggar,” ungkap Endi.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang, Arfian mengatakan, berdagang di dekat pantai tidak dibolehkan. Pihaknya akan segera melalukan penertiban bersama tim terkait. Pasalnya, pedagang sudah diberikan tempat untuk berjualan.
“Kalau perubahan anggaran sudah bisa digunakan kita akan lakukan penertiban bersama tim,” terang Arfian. (tin)